Isra’ mi’raj merupakan dua kata. Aslinya adalah al-isra’
wal mi’raj. Apa itu isra’? Apa itu mi’raj? Apa perbedaan keduanya?
Apa Itu Isra’ Mi’raj
Al-isra’ (الإسراء)
berasal dari kata sara (سرى)
yang artinya adalah perjalanan di malam hari. Secara istilah, isra’
adalah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu malam
dari Masjidil Haram di Makkah ke
Masjidil Aqsa di Palestina.
Definisi ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al
Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Isra‘: 1)
Al-Mi’raj (المعراج)
secara bahasa artinya adalah naik. Secara istilah adalah naiknya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke sidratul muntaha. Dalam Al
Qur’an, mi’raj ini terisyaratkan dalam surat An Najm.
وَلَقَدْ رَآَهُ نَزْلَةً أُخْرَى . عِنْدَ
سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى . عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى . إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ
مَا يَغْشَى . مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى . لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ
رَبِّهِ الْكُبْرَى
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam
rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di
dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil
Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak
berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya
dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling
besar. (QS. An-Najm: 13-18)
Dalam Tafsir Al-Munir, Syekh Wahbah Az Zuhaili
menjelaskan bahwa sidratul muntaha adalah tempat tertinggi di langit
yang menjadi batas ujung pengetahuan dan amal aktivitas para makhluk. Tidak
seorang makhluk pun mengetahui apa yang ada di belakangnya. Di dekat sidratul
muntaha ada surga Al Ma’wa yakni tempat tinggal arwah orang-orang mukmin yang
bertaqwa.
Baca juga: Isra' Mi'raj Tak Logis?
Perbedaan Isra’ dan Mi’raj
Dari pengertian di atas, kita bisa melihat perbedaan isra’
dan mi’raj sebagai berikut:
- Isra’ adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, sedangkan Mi’raj adalah naiknya Rasulullah ke langit hingga Sidratul Muntaha.
- Isra’ terjadi di bumi sedangkan mi’raj naik ke langit, menembus langit pertama hinga ketujuh lalu Sidratul Muntaha.
- Saat mi’raj, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendapat perintah shalat lima waktu.
- Manusia modern bisa menempuh rute isra’ dengan pesawat hingga bisa bolak-balik Makkah-Palestina dalam satu malam tetapi tidak akan bisa meniru mi’raj.
Meskipun isra' dan mi’raj berbeda, keduanya adalah satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Sebab, tujuan isra’ adalah Masjid Al-Aqsha yang
kemudian menjadi titik tolak mi’raj. Isra’ mi’raj merupakan perjalanan
bersambung yang merupakan salah satu mukjizat Rasulullah yang banyak mengandung
hikmah bagi beliau dan umatnya. Wallahu ‘alam bish shawab. [Muchlisin
BK/Tarbawia.net]
EmoticonEmoticon