Sumenep--Ada yang beda dengan Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura ini, pesantren modern ini berhasil merayakan kelulusan 424 santrinya dengan sebuah karya fenomenal, yaitu menerbitkan 309 judul buku dengan beragam tema.
Wakil Pimpinan Pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Dr. Ghozi Mubarok, M.A, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas keberhasilan santri kelas akhir (nihaie) dengan mempersembahkan karya besar mereka dalam bentuk buku dengan jumlah yang sangat produktif.
“Alhamdulillah, patut kita syukuri, ini tradisi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di Ma’had TMI Al-Amien. Para calon wisudawan berlomba-lomba untuk menerbitkan karya tulis mereka dalam bentuk buku,” tutur kiai yang juga Pengasuh Ma’had Tarbiyatul Muallimien Al-Islamiyah (TMI) ini.
Tak hanya itu, Kiai Ghozi juga mengungkapkan harapan terbesarnya di hadapan para Santri Nihaie agar keberhasilan yang telah dicapai dalam menerbitkan buku ini, bisa menjadi pemacu semangat untuk terus melanjutkan dan menghasilkan karya-karya hebat di masa depan mereka nanti.
“Kita berharap bahwa mereka memulai sebuah langkah untuk menjadi penulis-penulis yang hebat di masa yang akan datang, dan orang-orang bilang, langkah pertama yang selalu sulit, ketika mereka hari ini, pada saat mereka di wisuda telah memiliki satu atau dua buku karya mereka sendiri, maka buku kedua, ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya, insya Allah akan lebih mudah mereka lahirkan di masa-masa yang akan datang," ungkapnya.
Kiai Ghozi berharap kepada generasi yang diwisuda hari ini akan melahirkan penulis-penulis hebat. "Lahir penulis-penulis yang mampu memperjuangkan Islam, menyebarkan nilai-nilai kebaikan melalui tulisan-tulisan mereka, dan hari ini mereka telah memulai langkah untuk menuju kesana,” harapnya.
Sementara itu, Ustadz Maliji Jalali mengatakan, pada tahun ajaran ini, santri kelas akhir yang berjumlah 424 orang yang terdiri dari 186 putra dan 238 putri berhasil mempersembahkan 309 judul buku dengan 230 dari santri putra, dan 79 buku dari santri putri dengan beragam tema dan genre.
Ustadz Maliji menambahkan, buku-buku tersebut ada yang bahas soal pemikiran keislaman, motivasi, kumpulan puisi, kumpulan cerpen, how to, pramuka, astronomi, bahasa Arab, bahasa Inggris, dan tema-tema lainnya. Keragaman tema tersebut sesuai dengan minat dan potensi santri. "Dari 309 buku tersebut sebanyak 115 sudah dilengkapi nomor ISBN," ungkapnya.
Pada saat wisuda santri kelas akhir yang berlangsung pada Sabtu, 3 April 2021, buku-buku tersebut dilaunching dan dihadiahkan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, KH. Ahmad Fauzi Tidjani, Ph.D sekaligus sebagai kado wisuda mereka.
Apresiasi juga datang dari Ust. H. Moh. Hamzah Arsa, M.Pd, selaku Mudir Marhalah Aliyah Putra. Menurutnya, penerbitan buku sebagai kado wisuda alumni TMI sudah menjadi tradisi di lembaga TMI Al-Amien Prenduan yang berlangsung secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini sekaligus menandai keberlangsungan tradisi menulis di TMI. Tidak ada kewajiban bagi setiap santri Nihaie untuk menerbitkan buku, hanya mereka yang berminat saja.
“Menerbitkan buku bagi calon alumni TMI tidak wajib. Mereka yang berminat diarahkan dan diberi bimbingan selama setahun,” jelas Ustadz Hamzah.
Ustadz Hamzah menjelaskan bahwa proses penerbitan buku murni hasil kreativitas para santri. Mulai dari lay out, desain cover, hingga editing oleh para santri sendiri. “Inilah keunikan mereka, di tengah kesibukan melaksanakan program Nihaie yang sangat padat, mereka masih sempat meluangkan waktu untuk menulis.”
Pengalaman menerbitkan buku menjadi kenangan tersendiri bagi santri-santri nihaie sebagaimana dirasakan oleh Bahrul Jadid santri nihaie asal Bondowoso yang menerbitkan buku berjudul “Mengenal dan Mengenang Sosok KH. Moh. Zainullah Rois, Lc, “Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik bagi saya untuk terus berkarya dan produktif menulis buku,” tegasnya. [fathur]
EmoticonEmoticon