Kupang , 25 April 2021 — Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB) bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Alumni IPB Nusa Tenggara Timur (DPD HA-IPB NTT) menyalurkan lebih dari 720 kilogram (0,72 ton) paket bantuan kepada 235 KK (sekitar 940 jiwa) di dua desa di Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, yakni Desa Tuapukandan dan Desa Babau.
Paket bantuan tersebut terdiri atas 395 kilogram beras, 45 kilogram gula pasir, 122 kilogram (setara 100 liter) minyak goreng, 150 kg telur ayam, dan sekitar 16 kilogram kopi. Ketua DPD HA-IPB NTT sekaligus perwakilan ARM HA-IPB di Kupang, Dr. Drh. Petrus Malo Bulu, M.V.Sc. bersama dengan lima relawan lainnya menyerahkan bantuan tersebut melalui pengurus Gereja St. Arnoldus Yansen Tuapukan, Kupang, yang diwakili Bapak Stef Tali, mengingat mayoritas warga yang mengungsi merupakan jamaah tetap gereja tersebut.
“Para pengungsi sebelumnya mendiami posko pengungsian sementara dan baru mulai pulang ke kediaman masing-masing akibat posko pengungsian telah dibongkar,” ujar Petrus. Selain itu, tim relawan ARM HA-IPB menyerahkan langsung paket bantuan khusus kepada 15 KK di Babau yang rumah mereka hancur akibat banjir yang diikuti hantaman siklon Seroja awal April lalu, didampingi Ibu RT 29 Babau, Yandri Mada.
Situasi warga yang terkena dampak banjir dan siklon tropis Seroja di Kabupaten Kupang dan sekitarnya memang tidak banyak diekspos seperti kondisi di tempat lain semisal Adonara dan Alor. “Kita berusaha melebarkan distribusi bantuan ke wilayah yang masih membutuhkan uluran tangan,” ujar Agus Rusli, Sekretaris Jenderal ARM HA-IPB. Penyaluran bantuan dengan bantuan gereja setempat juga menunjukkan eratnya kerja sama badan otonom kebencanaan dan kemanusiaan HA-IPB ini dengan jaringan lokal sekaligus wujud saling menghargai keberagaman.
Aksi kemanusiaan ARM HA-IPB di NTT terlaksana dengan dukungan penuh para donatur dari kalangan alumni dan civitas akademika IPB University. Salah satunya adalah Dewan Guru Besar IPB University (DGB-IPB) dan Forum Wacana (Mahasiswa Pascasarjana) IPB.
Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah beberapa wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak awal April lalu mengakibatkan banjir dan banjir bandang di beberapa wilayah di NTT. Hal ini diperparah dengan siklon tropik Seroja yang menghantam NTT di saat bersamaan. Setidaknya 174 orang meninggal dunia dan belasan masih hilang. Ratusan rumah dan bangunan rusak atau hancur yang memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. []
EmoticonEmoticon