Jakarta, -- Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin berharap kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi semakin meningkat. Hal ini disampaikan Dirjen dalam Penutupan Musabaqah Hafalan Al-Qur'an (MHQH) Amir Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud Tingkat Nasional ke-13 di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis (25/3/21).
"Hubungan persahabatan dan kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi memiliki dimensi yang sangat luas di bidang agama, pendidikan, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Hubungan kedua negara memiliki latar belakang dan masa depan yang pasti karena dipertautkan oleh hubungan diplomatik, spiritual dan keagamaan. Peningkatan hubungan kerja sama ini perlu menjadi perhatian kita dalam tataran yang lebih luas di masa mendatang," ungkap Dirjen.
Di hadapan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, Essam Abid Al-Thaqafi, Kepala Atase Agama, Ahmed bin Essa Al-Hazmi, dan Dubes dari negara sahabat, Dirjen meyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan MHQH Amir Sultan Tahun 2021 sebagai bentuk hubungan baik dua negara.
"Musabaqah ini mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dan mengokohkan jalinan persahabatan bilateral antara kedua negara. Kesuksesan musabaqah tidak sekadar sukses pelaksanaan acaranya, tetapi harus membawa kesuksesan dalam bidang kerja sama yang lebih luas dan terjalinnya silaturahim yang kokoh antar kedua negara," tambahnya.
Dalam sambutannya, Dirjen juga mengupas nilai-nilai Al-Qur'an yang seharusnya menjadi inspirasi bagi dunia secara umum. Ia memaparkan, Al-Quran merupakan inspirasi untuk bersatu dan menghindari perpecahan.
"Setiap elemen umat Islam harus berupaya menghindari sumber-sumber pertentangan, perselisihan dan perpecahan. Umat Islam dan para pemimpin muslim perlu mewaspadai timbulnya fanatisme kelompok, paham dan aliran sempalan, serta pengaruh paham bermasalah yang pada gilirannya merugikan umat Islam secara keseluruhan," tambahnya.
Di akhir sambutannya, Dirjen menegaskan peran Al-Qur'an dan hadis sebagai inspirasi bagi kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara serta dunia secara global.
"Kemajuan, kehormatan, dan kebahagiaan umat akan terwujud di bawah naungan Al-Qur'an dan hadis. Keduanya merupakan sumber ajaran universal yang menyapa umat manusia di segala zaman. Tidak ada perbedaan Islam di Indonesia dan Islam di dunia. Tidak ada pertentangan antara Islam di Timur dan Islam di Barat, selama pedoman dan acuannya Al-Qur'an dan hadis," pungkas Dirjen.
Dalam acara tersebut, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas resmi menutup MHQH Tingkat Nasional ke-13 secara virtual. Hadir dalam gelaran ini, pejabat eselon II Kementerian Agama dan Duta Besar dari Oman, Aljazair, Palestina, Yaman, Yordania, Tunisia, Qatar, Mesir, UEA, Bangladesh, Pakistan, Iraq, Sudan, Somalia, Bahrain, Brunei Darussalam, Mauritania, Afghanistan, Kuwait, dan Libya. []
EmoticonEmoticon