Bogor - Kementerian Agama Republik Indonesia menyampaikan pentingnya kemitraan dengan media untuk memberikan publikasi dan penyerapan informasi yang berkembang di masyarakat. Minimnya pemberitaan berakibat pada adanya anggapan negatif dari masyarakat terkait kinerja Kemenag sebagai salah satu perwakilan pemerintah.
Hal inilah yang disampaikan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Moh. Agus Salim dalam Dialog Isu Kebimasislaman dengan Praktisi Media di Olimpyc Bigland Hotel Sentul, Bogor, Selasa (22/9/20).
"Sehebat apa pun kegiatan kita, sebanyak apa pun kegiatan kita tanpa terpublikasikan kepada masyarakat saya kira seolah-olah kita ini tidak bekerja." kata Agus Salim, Selasa (22/9/20) siang.
Minimnya publikasi oleh media tidak hanya berakibat pada kurangnya serapan informasi yang diterima oleh masyarakat, tetapi juga tidak sampainya keluhan masyarakat kepada Kemenag sebagai salah satu pelayan publik.
"Dulu saya sering mengadakan coffe morning dengan media. Pertama kami memberikan informasi kegiatan yang kita lakukan. Lalu kita serap aspirasi masyarakat, karena media bersentuhan langsung dengan masyarakat. Banyak problem di masyarakat yang kami sendiri tidak tahu. Akhirnya kami dapatkan informasinya dari media." tambah Agus.
Agus juga menyinggung fenomena yang sering dijumpai di masyarakat terkait adanya pemberitaan negatif yang lebih dominan daripada pemberitaan positif. Padahal, salah satu alasan minimnya pemberitaan positif lantaran tidak sampainya informasi positif kepada awak media.
"Saya sering kecewa, kok yang muncul di media yang jelek-jeleknya saja. Misalnya tentang oknum yang melakukan pungutan di KUA. Tapi ketika yang baik-baik tidak terpublikasikan. Rupanya kegiatan-kegiatan kita tidak sampai, tidak diserap oleh media." tegas Agus.
Dalam dialog tersebut, Agus Salim memaparkan capaian-capaian layanan yang telah dilakukan direktorat yang ia pimpin. Seperti pengelenggaraan hisab dan ru'yat untuk menentukan awal Ramadhan, awal Syawal, dan awal Dzulhijjah, kemasjidan meliputi pembinaan dan pembiayaan, bina paham keagamaan dan penanganan konflik serta kepustakaan Islam. []
EmoticonEmoticon