Sejak pandemi Corona merebak, masker bedah mendadak jadi barang langka, kalaupun ada dijual dengan harga yang tak masuk akal. Padahal, masker menjadi salah satu alat penting untuk mencegah penularan virus.
Tapi jangan khawatir, menurut Dokter Akhmad Isna, masker kain juga dapat berfungsi hampir sama dengan masker bedah. Namun syaratnya, masker tersebut harus didesain berlapis dan memakai kain dengan bahan pilihan.
“Memang tidak se-efektif masker bedah apalagi N-95. Tetapi dengan desain berlapis dan dimasukkan Filter, merupakan upaya maksimal masker kain menahan droplet,” jelas Dokter alumnus FK Undip Semarang itu, Sabtu (28/03/2020).
Selain itu, dia juga memberikan saran penggunaan masker kain untuk menghalau penularan virus corona. Yang pertama, katanya , gunakan masker harus dengan filter, dapat berupa tissue kering dua lembar, atau tissue basah yang sudah kering dua lembar.
“Kemudian gunakan satu masker untuk satu hari, setelah itu masker dicuci dengan sabun dan dijemur di bawah sinar matahari. Jangan lupa cabut dan buang filternya,” ungkap dia.
Jika akan berkegiatan di hari berikutnya, gunakan masker lain dengan filter yang baru. “Karena masker kemarin masih dijemur di bawah sinar matahari,” jelasnya.
Karena itu, dia menyarankan agar menyediakan 6-12 masker untuk beraktifitas keluar masuk rumah, agar langkah pencegahan kita lebih efektif. “Jumlah menyesuaikan sesuai jumlah anggota keluarga,” pungkas Dokter Isna.
Salah satu masker kain yang memenuhi standar kesehatan adalah masker bermerek “SOLUSI”. Promotor masker SOLUSI, Risris Kartaatmadja mengatakan, produknya hadir untuk menjadi Solusi dari kelangkaan dan mahalnya harga masker di pasaran.
“Kami membuat masker ini dengan bahan pilihan. Terdapat tiga lipatan penangkal debu di depan dengan penyesuaian ukuran dan dapat dimasukkan filter agar lebih maksimal,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Risris menjelaskan Masker SOLUSI tahan lama karena dapat dicuci pakai. Masker ini ada dua varian warna, yakni biru polos dan bercorak dengan dua jenis gantungan telinga, karet telinga, atau karet kepala.
Kendati permintaan belakangan ini meningkat, Risris mengaku tetap pilih-pilih pembeli. “Jangan sampai pembelinya adalah penjual nakal yang akan menjual dengan harga mahal, kami tidak mau itu terjadi. Karena itu, kalau ada yang beli banyak kami tanya dulu buat siapa,” jelasnya.
Strategi itu menurut Risris penting, agar masyarakat tidak tambah menderita akibat kelangkaan masker bedah. “Karena sekarang harga masker melonjak tinggi, terkesan dipermainkan,” tegasnya.
Karenanya, keuntungan dari penjualan masker SOLUSI akan disalurkan untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan melalui Yayasan dan Lembaga penyalur terpercaya.
“Bagi yang ini membeli masker kain sekaligus berderma, silakan menghubungi nomor +6287885143534 (Pak Ikhsan) atau +6287884862820 (Pak Eko), keduanya dapat dihubungi telepon maupun pesan Whatsapp,” jelas dia.
Masker ini bisa didapatkan dengan harga Rp 7.000/masker, Rp 20.000/3 masker berlaku kelipatan dan Rp 6.000/masker untuk NGO & Sosial kemanusiaan. []
Advertisement
EmoticonEmoticon