Saat memasuki Mushalla, masyarakat Muslim kompak bershalawat. Shalawat Badar menjadi pilihan. Terdengar bersemangat, juga mengharukan.
Terbanyak perjuangan Nabi yang dilempari batu saat membuka ladang dakwah di Thaif, saat awal dakwah.
Tak lama setelah itu, salah satu warga berinisiatif mengumandangkan adzan. Terdengar haru. Syahdu.
Sebab masih ada yang mengucapkan kalimat selain adzan, ada yang berinisiatif mengingatkan, supaya semuanya diam mendengarkan adzan.
Momen amat mengharukan dan menyentuh hati ketika ada satu Muslim yang menangis sembari mengacungkan satu jari perlambang tauhid ke arah atas.
Tangis yang kencang. Haru. Tapi tetap tak mengalahkan kumandang suara adzan. Bisa jadi tangi sesal karena mushalla yang merupakan tempat shalat dinista oleh sekelompok pemabuk yang mengaku tak nyaman hidupnya karena suara toa. []
Dapatkan Update Konten Tarbawia secara eksklusif dengan gabung ke Channel Telegram Resmi, klik Channel Tarbawia.
EmoticonEmoticon