tarbawia.net - Aktivis kemanusiaan, Azzam Mujahid Izzulhaq menjadi saksi mata adanya razia dan pelarangan Al-Qur'an bagi Muslim Uyghur. Namun, Azzam tidak kehabisan akal.
Azzam menggunakan cara cerdas demi menyampaikan mushaf Al-Qur'an kepada muslim Uyghur.
"Di dalam Tumi London Roll Top Backpack inilah saya menyimpan 'barang berharga' yang taruhannya di Xinjiang adalah nyawa: Al-Quran. Setidaknya 10 eksemplar Al-Quran setiap harinya 'tak gendong kemana-mana' menghampiri 'perindunya'." ungkap Azzam, Kamis (16/1/20).
Azzam menjelaskan, penggunaan tas mewah untuk menyimpan dan membagikan mushaf merupakan bagian dari kamuflase.
"Kenapa harus pakai tas mevah? Kamuflase tentunya. Biasanya tas ini dipakai oleh businessman traveler ini akan berisi laptop, tablet, handphone dan teman-temannya sebagai pendukung kaum pria metroseksual beraktivitas di luar ruangan. Tas ini memang membuat pemakainya auto-tamvan. Dan, itu cukup untuk membuat pesona pandangan pertama para 'kepo-ers' tertipu daya." tambah Azzam.
Bagi Azzam, memasukkan mushaf Al-Qur'an ke dalam tas seharga 8 jutaan demi menjaga keamanan.
"Prinsip saya, mereka yg sedang terkungkung dengan 'dunia' harus ditipu juga dengan 'dunia'. Jadi, saya menggunakan tas mevah bukan gaya-gayaan. Tapi untul alasan keamanan. Karena bagi saya, isi yg saya bawa dalam tas ini jauh lebih mewah." tutupnya.
Azzam merupakan aktivis kemanusiaan sekaligus pendiri AMI Foundation. Azzam berhasil masuk ke Xinjiang dan melihat langsung kezaliman yang diterima oleh Muslim Uyghur. []
Advertisement
EmoticonEmoticon