Menjadi Pelayan Nabi di Surga
Oleh: Pirman Bahagia
Kanjeng Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata kepada salah satu abdi dalemnya, "Adakah sesuatu yang kau minta dariku?"
Sang abdi dalem yang merasa mendapatkan kesempatan amat spesial ini pun meminta waktu satu sampai dua hari untuk berpikir. Ia tidak mau menyampaikan permintaan asal-asalan kepada manusia paling mulia dan pasti terkabul semua doanya ini.
"Aku ingin tetap menjadi abdi dalem bagi baginda di surga." kata abdi dalem, setelah memikirkan berlama-lama.
Sang Nabi kemudian menguji, "Mengapa kamu tidak meminta dunia?"
"Tidak. Karena dunia pasti binasa. Sedangkan kebersamaan dengan Baginda Nabi di akhirat adalah kekekalan." jawab sang Abdi Dalem.
Nabi yang baik hatinya pun memberikan jawaban melegakan, "Jika demikian, bantu aku untuk memperbanyak sujud."
Kisah ini diceritakan oleh Gus Baha dalam salah satu kajiannya. Gus Baha tidak menyebutkan nama abdi dalem Nabi.
Dalam kisah ini, Nabi ingin mengajarkan kepada kita tentang pentingnya sujud. Sujud merupakan posisi terbaik antara seorang hamba dengan Allah Ta'ala. Sujud merupakan keindahan paripurna ketika manusia yang hina dan banyak dosa menyembah kepada Allah Ta'ala Yang Maha Mulia dan Perkasa.
Jika Nabi saja meminta agar dibantu untuk memperbanyak sujud, bagaimana dengan kita yang manusia biasa dan banyak dosa?
Sungguh benar yang dinyatakan Gus Baha, bahwa sujud merupakan kenangan terindah dari seorang hamba ketika kelak semua perbuatan dan ucapannya diputar ulang di hadapan Allah Ta'ala dalam mekanisme hisab.
Ya Allah, tolong kami dalam mengingat-Mu, mensyukuri nikmat-Mu, dan memperbaiki ibadah kepada-Mu. Ya Allah, jadikan kami dan keturunan kami generasi ahli sujud, yang meninggal dalam keadaan sujud kepada-Mu. Aamiin. []
Advertisement
EmoticonEmoticon