Wakil Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Dr Fahmi Salim Lc MA. |
Wakil Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Dr Fahmi Salim Lc MA menyampaikan tanggapan terkait penolakan tabligh akbar Ustadz Abdul Somad Lc MA di Amsterdam, Belanda pada Kamis-Jum'at (17-18/10/19) mendatang.
Menurut Ustadz Fahmi, penolakan tidak perlu terjadi karena materi yang akan disampaikan Ustadz Somad menyerukan pesan perdamaian dunia.
"Ini (penolakan) merupakan tindakan yang merusak persatuan bangsa karena tema tabligh akbar bersama UAS tentang hakikat aswaja (ahli sunnah wal jama'ah) dan pesan perdamaian untuk Eropa dan dunia. Tema ini sangat penting." kata Ustadz Fahmi kepada Tarbawia melalui pesan suara, Rabu (9/10/19).
Ustadz Fahmi menyarankan kepada para penolak untuk melakukan klarifikasi agar tidak menimbulkan provokasi. Apalagi Belanda merupakan negara yang menganut paham kebebasan berpendapat.
"Apalagi disampaikan di negara yang menjunjung tinggi kebebasan dan demokrasi.
Ustadz Abdul Somad akan mendakwahkan ajaran Islam ke benua Eropa dengan membawa pesan damai, menjelaskan posisi aswaja bagi perdamaian dunia. Ini kan sangat penting." tambah Doktor Tafsir lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir ini.
Kebebasan berpendapat ini, menurut Ustadz Fahmi, juga dijamin di dalam hukum internasional. Momen tausyiah Ustadz Somad di Amsterdam dinilai sangat sesuai dengan kondisi geopolitk internasional yang membutuhkan pesan-pesan perdamaian.
"Hak kebebasan berbicara juga dijamin oleh hukum internasional, apalagi dalam konteks Islam sebagai pembawa kasih sayang bagi semesta alam." tutup Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini.
Sebagaimana diketahui, muncul penolakan oleh sekelompok oknum di media sosial terkait rencana tabligh akbar bersama Ustadz Abdul Somad di Belanda. Penolakan diduga karena ketidaktahuan penolak terkait pesan damai yang kerap disampaikan oleh Ustadz Somad dalam dakwahnya. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon