Aksi massa (ilustrasi) |
Maspupah shock berat. Pingsan berkali-kali saat diberi tahu bahwa anak lelakinya, Maulana Suryadi meninggal saat aksi pelajar di Jakarta, Rabu (25/9/19) lalu.
Maspupah yang tidak percaya dengan keterangan bahwa anaknya meninggal karena riwayat sesak nafas ini juga mengakui beberapa hal yang janggal.
"Saya masih syok. Sempat pingsan berkali-kali. Anak saya diminta membuat surat pernyataan kalau Yadi meninggal karena asma dan saya tanda tangani," kata Maspupah.
Dipengaruhi oleh shock dan kaget, Maulana tidak ingat dengan isi surat yang dia tandangani.
Maspupah juga mengaku menerima uang senilai 10 juta dari pihak kepolisian sebagai bentuk apresiasi.
"Kata polisi untuk mengurus mayat," ujar Maspupah seperti dilansir tempo.
Maspupah meragukan keterangan polisi bahwa anaknya meninggal karena riwayat sesak nafas sebab dirinya melihat darah yang terus mengalir dari hidung dan telinga jenazah anaknya bahkan saat akan dimakamkan. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon