Masjid Al-Hidayah, Sigi dibangun WMI bersama donatur dan warga setempat |
Masjid Al-Haq, Sigi dibangun bersama WMI, donatur dan warga masyarakat |
Pasca Gempa, WMI Bangun 3 Masjid Permanen di Sulawesi Tengah
PALU - Pasca peristiwa Tsunami, Gempa dan Likuifaksi yang mengantam Sulawesi Tengah, Lembaga Sosial Kemanusiaan Wahana Muda Indonesia (WMI) membangun 3 Masjid di wilayah Kabupaten Sigi dan Donggala.
Dengan menggunakan konsep Masjid Tumbuh, WMI membangun Masjid dengan bangunan permanen yang menggunakan material kokoh serta disetting agar Masjid dapat tahan dari goyangan gempa.
Ketua Umum WMI, Handriansyah mengatakan, konsep pembangunan Masjid Tumbuh ini belajar dari bencana-bencana sebelumnya, dan metode ini dalam rangka efektivitas kerja serta demi kenyamanan warga korban bencana yang masih mengalami trauma saat berada di dalam bangunan Masjid.
"Konsep Masjid Tumbuh merupakan pola pembangunan secara permanen dan berangsur dimana WMI Membangun Dasar-dasar utama bangunan Masjid agar warga dapat segera beribadah di dalam Masjir dengan layak dan nyaman." Kata Handriansyah di Palu, Rabu (18/9).
Handriansyah menerangkan, Masjid tumbuh diseting agar nantinya pada masa mendatang warga setempat dapat mengangsur finishing pembangunan Masjid disaat keadaan dan ekonomi warga sudah kembali stabil.
"Jadi WMI membuat inti bangunan, seperti Pondasi dengan cakar ayamnya, tiang-tiang, atap serta mihrab dengan 2 ruangan untuk kantor masjid dan kamar takmir dikiri-kanan mihrab dan kemudian lantai yang dicor." terang Handriansyah.
Tiga Masjid yang telah dibangun WMI 2 diantaranya berada di Kabupaten Sigi, yakni Masjid Al Hidaya di Dusun II Desa Salua, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi Serta Masjid Al Haq di Dusun Saluki, Desa Omu, Kecamatan Gumbasa, Kab. Sigi.
Sementara 1 masjid lainnya, yakni Masjid Nurul Huda di Dusun Labuana, Desa Lende Tovea, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala.
Saat ini WMI sedang berusaha untuk melakukan penyelesaian pembangunan di Masjid Nurul Huda. Dari 3 Masjid yang dibangun, Masjid Nurul Huda merupakan masjid yang agak lama penyelesaiannya.
"Ada beberapa faktor yang membuat penyelesaian Masjid Nurul Huda agak lama selesai, diantaranya jarak yang lumayan jauh dari Kota Palu, serta akses jalan menuju dusun Labuana yg terkadang sering mengalami longsor" Ungkap Handriansyah.
Dikatakan Handriansyah, selain persoalan jarak dan akses, saat ini WMI juga tengah menghimpun kembali donasi untuk penyelesaian pembangunan Masjid Nurul Huda dan berharap agar kaum Muslimin dan para pihak yang peduli dapat membantu melalui donasi.
"Guna finishing pembangunan Diperkirakan menelan biaya 200 hingga 250 juta Rupiah lagi. Kebutuhan yang sangat inti tinggal pada pembuatan ring balo, atap masjid, mihrab dan 2 kamar takmir." urai Handriansyah.
Masjid Nurul Huda, Donggala, Sulteng masih butuh donasi untuk pembangunan |
Bagi para pihak yang ingin membantu penyelesaian pembangunan Masjid yang dikerjakan WMI ini dapat mengirimkan donasinya melalui rekening:
1. MANDIRI: 123 000 736 0276
2. BCA : 6790310525
A.n Yayasan Wahana Muda Indonesia Baru. [Pangeran]
Advertisement
EmoticonEmoticon