KARUNIA ALLAH TERHADAP ORANG YANG MENGEJAR AKHIRAT
Oleh: KH. DR. Miftah el-Banjary, MA
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari no. 6329 dan hadits Muslim no. 595 dikisahkan pada suatu hari, datanglah sekelompok sahabat dari kalangan orang-orang miskin mendatangi Rasulullah Saw.
Mereka mengatakan, "Ya Rasulullah, betapa beruntungnya orang-orang yang berpunya, mereka dikarunia berbagai karunia dan kenikmatan."
"Bagaimana maksud kalian?" tanya Rasulullah.
Para sahabat itu menjelaskan keluhan mereka, "Begini ya Rasul! Para sahabat yang kaya itu, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka pun ikut berjihad seperti kami juga ikut melakukan jihad.
Namun, giliran mereka berinfak dengan harta, kami tidak bisa melakukan seperti apa yang mereka lakukan. Kami tidak memiliki harta untuk kami infakkan! Jelas, kami tidak memiliki pahala yang sama dengan mereka. Surga mereka akan lebih tinggi daripada apa yang kami dapatkan!"
Lantas Rasulullah, Saw bersabda: "Maukah kalian, aku tunjukkan satu amalan yang apabila kalian amalkan, kalian akan memperoleh keutamaan orang-orang sebelum kalian dan kalian mampu mengungguli pahala orang-orang kaya?"
"Apakah amalan itu, duhai Rasullah?"
Rasulullah bersabda:
تُسبِّحونَ في دُبُرِ كلِّ صلاةٍ عَشْرًا، وتحمَدونَ عَشْرًا، وتُكبِّروَن عَشْرًا.
"Bacalah setelah usai shalat 10 kali tasbih, 10 kali tahmid, 10 kali takbir." Riwayat lain menyebutkan 33 kali tasbih, 33 tahmid, dan 33 takbir.
Para sahabat pulang dengan bahagia.
Namun, beberapa hari berikutnya, mereka kembali menemui Rasulullah dan melaporkan.
"Duhai Rasulullah, ternyata amalan yang engkau berikan kepada kami juga diamalkan oleh kalangan para sahabat yang kaya!"
Rasulullah hanya tersenyum dan mengatakan:
ذلك فضل الله يؤته من يشاء
"Itulah karunia yang Allah berikan kepada para hamba-Nya!"
Pesan hadits ini, jika dengan kaya, shaleh, berilmu pengetahuan luas, dan hal itu masih bisa diupayakan selagi masih muda, mengapa tidak? Mengapa tidak kita terus berupaya mencapai kemuliaan dunia dan akhirat?
Para orang-orang shalihin dahulu, mereka adalah orang-orang yang sangat senang sekali ketika mereka memiliki kesempatan dan waktu untuk bisa menambah amal-amalan wiridan, sekecil apa pun itu. Semoga kita termotivasi meneladani mereka.
Advertisement
EmoticonEmoticon