Syu'aibi
Oleh: Ustadz Abrar Rifai
Oleh: Ustadz Abrar Rifai
Saya gak bisa move on dari lelaki ini. Orang yang dianggap gila, namun fasih melantunkan qasidah dan nasyid dengan suara yang merdu.
Sampai-sampai sepanjang perjalanan bermobil, beberapa hari ini saya ditemani video-videonya. Bukan hanya nasyid, ternyata ia juga membaca Al Qur'an dengan hafalan yang kuat.
Ia juga melantunkan adzan dan iqomah. Termasuk juga melakukan khutbah laiknya khotib Jum'at. Sungguh lancar dan terangkai dengan kalimat yang sangat rapi.
Namanya Muhammad Abdul Wali Asy Syu'aibi (محمد عبد الولي الشعيبي). Beliau tinggal di kota Ieb (إب), Yaman Utara. Ada banyak orang yang berduyun mendatanginya. Seperti suara seorang perempuan yang merekam videonya, “Ji`nakum min kulli makan = Kami datang kepadamu dari berbagai tempat.”
Ada banyak orang yang menangis menyaksikan berbagai video Syu'aibi. Terlebih ketika ternyata ia masih tegak menunaikan shalat. Bahkan jadi imam! Padahal banyak orang yang mengaku waras, justru dengan sengaja meninggalkan shalat.
Jadi Syu'aibi memang gila. Karena semua hal dilupakannya. Ia juga tidak sadar dengan keadaan dirinya. Tapi luar biasanya, untuk Al Qur`an ia tidak lupa. Bacaan dan gerakan shalat juga tak lupa. Berbagai hadis pun lancar diucapkannya. Termasuk berbagai kata-kata mutiara dan doa-doa indah, ia lantunkan dengan lancar. Yang bahkan orang waras sekalipun tidak bisa melakukannya!
Saya coba googling untuk lebih tahu tentang Syu'aibi. Tapi tak banyak berita tentangnya, dibanding postingan video di berbagai channel yang seakan berlomba menunjukkan kemampuannya. Sehingga karenanya, saya tak berhasil mendapatkan informasi penyebab 'sakit'nya, berikut riwayat dirinya.
Ah, tak penting untuk tahu siapa Syu'aibi. Cukup berbagai rangkaian mutiara yang mengalir tiada henti dari lisannya, memberi kita pelajaran. Kalau selama ini kita mendengar banyak nasehat dari orang yang dianggap waras, ternyata kita tidak mendapatkan bimbingan dan kesadaran, cobalah mendengarkan nasehat-nasehat Syu'aibi. Siapa tahu justru dari dia kita bisa mendapatkan hidayah.
”أبي يبكي كل ما أوريه فيديواتك =
"Ayahku selalu menangis setiap kali aku tunjukkan videomu kepadanya,” kata seorang komentator dari Yordan.”
Ada banyak komentar simpati pada Syu'aibi. Beberapa diantaranya, saya kutip berikut ini:
”والله، لساني معقود و سالت الدموع... لطفك يا رب، أغث كل موجوع و أرح كل متعذب و و أطعم كل جائع و آمن كل خائف، برحمتك يا الله =
"Sungguh, aku tak sanggup berkata-kata, air mataku deras. Dengan rahmat dan kelembutanMu ya Allah, mohon Engkau tolong mereka yang sedang kesusahan. Hentikan siksaan mereka yang tersiksa. Beri makan mereka yang kelaparan. Beri ketenangan mereka yang ketakutan...”
”كم من أصحاب العقول لا يذكرون الله، و أنت فاقد العقل لكنك لا تنسى ربّك =
"Betapa banyak orang yang mengaku waras, tapi lalai mengingat Allah. Namun engkau, kehilangan kewarasan, justru sentiasa tak henti beedzikir.”
Ada juga komentator yang memperotes peng-upload video karena memberikan judul ‘Lelaki Gila’.
”حبيبي، لا تقله مجنونا بل نحن مجانين، بارك الله فيك = Kang Mas, jangan sebut dia gila. Sebab sebenarnya kitalah yang gila. Tolong, Mas!”
Advertisement
EmoticonEmoticon