Dalam buku Habibie: Tak Boleh Lelah dan Kalah beliau berkata, "Ketika saya melamar Ainun untuk menjadi istri, saya garis bawahi hal-hal berikut.
1. Ainun dan saya harus terbuka, jujur, dan tulus memberi dan menerima pandangan, pemikiran, dan keinginan masing-masing. Antara kami tidak boleh ada sekat atau dinding pemisah.
2. Masa lampau Ainun adalah milik Ainun dan masa lampau saya adalah milik saya! Masa depan adalah milik Ainun dan saya.
3. Ainun dan saya berjanji untuk selalu bersama membangun keluarga sejahtera, penuh dengan cinta yang berakar pada nilai-nilai Al-Qur'an dan budaya kami.
4. Agar Ainun menjadikan saya sebagai suami yang ia idamkan dan saya menjadikan Ainun sebagai istri yang saya cita-citakan.
Jikalau saya mendapat godaan dalam bentuk apa saja, maka selalu saya kembalikan ke-4 kesepakatan Ainun dan saya tersebut.
Jikalau mendapat godaan dari seorang wanita, maka saya bertanya apakah dapat saya terima dan biarkan jikalau Ainun mendapat godaan yang sama oleh seorang pria?
Jawabannya jelas: Tidak akan saya tolerir!
Hasilnya, saya dapat menahan diri serta tetap bersih dan suci dari dalam dan luar diri saya!
Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua. [Rasyid Ridho]
Advertisement
EmoticonEmoticon