Kata Mas Nurhidayat, sumur ini dipakai oleh warga hampir satu kampung. Walaupun airnya keruh dan gatal, tapi warga tetap memakainya karena gak ada lagi sumber air.
Untuk konsumsi, warga bergantung pada kiriman air dari para dermawan. Sebagian yang berkecukupan, membuat sumur bor hingga kedalam 30-45 meter dengan biaya yang lumayan besar. Kebeli lah satu motor X-Ride baru.
Kekeringan yang melanda Argasunya-Cirebon gak main-main, musola dan masjidpun kini kering. Susah cari air untuk wudhu.
Kita yang di kota besar mungkin gak ngerasain susahnya dapat air bersih, tapi bagi mereka kekeringan benar-benar mematikan.
Bantuin mereka yuk! [Dudy S]
Advertisement
EmoticonEmoticon