Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan jawaban mengagumkan terkait kebijakan mengadakan upacara HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di Pulau Reklamasi, esok (17/8/19).
Selain mengagumkan, jawaban Anies membuat pembully dan pembencinya terdiam.
"Dulu lahan hasil reklamasi adalah wilayah tertutup bahkan media pun masuk ke sana tidak bisa, dijaga ketat. Seakan-akan milik pribadi. Seakan-akan milik swasta." kata Anies menjelaskan.
Anies bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta kemudian mengubah masa lalu tersebut dengan semangat keterbukaan dan kemerdekaan.
"Kemudian kita ubah, kawasan itu menjadi kawasan terbuka milik Republik Indonesia yang seluruh warga negara bisa masuk ke kawasan itu untuk menyimbolkan ini adalah milik negara, bukan milik pribadi." tambah Anies.
Anies berniat mengirimkan pesan bahwa pembukaan akses menuju wilayah reklamasi merupakan simbol kepemilikan Republik Indonesia oleh seluruh masyarakat.
"Sebagai simbol bahwa itu tanah kita, itu air kita, itu tanah air kita dan kita selenggarakan peringatan kemerdekaan tanah air ini di hasil tanah yang dulunya dikuasai dan tertutup oleh swasta." terang mantan Mendikbud ini.
Anies juga menekankan bahwa semua wilayah di republik ini terbuka untuk umum, bukan hak monopoli segelintir oknum.
"Ini adalah sebuah pesan; tidak ada wilayah eksklusif, tertutup. Ini adalah milik kami, milik Republik Indonesia. Karena itu peringatan upacara bendera di tanah itu menandai bahwa itu adalah tanah di bawah kibaran Merah Putih." tegas Anies.
Untuk diketahui, pemprov DKI Jakarta berencana menyelenggarakan peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kawasan Pantai Maju, Kota Administrasi Jakarta Utara pada Sabtu (17/8/19). [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon