Prabowo Subianto tampil sebagai pembicara terakhir pada Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019 di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/19). Prabowo kembali tampil dengan menggetarkan.
Prabowo mengaku akan membuat surat wasiat dan tidak takut dengan tuduhan makar. Benarkah kubu 01 ketar ketir mendengar pidato Prabowo ini?
Kita mengerti bahwa demokrasi adalah jalan yang terbaik dalam kehidupan berbangsa dan negara, tapi kita merasakan dan memiliki bukti dan mengalami rekan-rekan pejuang kita, pemerkosaan demokrasi di Indonesia ini.
Setelah kita memperhatikan dengan saksama, mendengar dan meyakinkan diri dan rakyat kita, bahwa kita telah memenangkan mandat dari rakyat. Kalau kita menyerah berarti kita menyerah kepada ketidakadilan dan artinya kita berkhianat kepada bangsa, negara, rakyat dan pendiri bangsa.
Setelah kegiatan ini saya akan kumpulkan ahli hukum, akan saya buat surat wasiat saya. Saya tidak bisa ditakuti dengan makar. Kita tidak makar, tapi kita membela bangsa ini, jangan takuti kami dengan senjata yang dibeli oleh rakyat.
Sikap saya adalah kami masih menaruh secercah harapan, kami menghimbau insan insan di KPU, anak anak indonesia yang di KPU masih dan masa depan bangsa Indonesia di pundakmu. Kau yang memutuskan dan harus mengatakan kebenaran dan keadilan keselamatan bangsa.
Apabila kau memihak ketidakadilan berarti membiarkan penjajahan atas bangsa. Kami masih menaruh harapan ke KPU, tapi saya menolak hasil penghitungan yang curang.
Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran, saya dan saudara Sandi tidak ada ambisi pribadi. Saya tidak akan meninggalkan rakyat Indonesia, saya timbul dan tenggelam bersama rakyat.
Apabila pemerkosaan ini berjalan terus , hanya rakyat yang menentukan. Selama rakyat percaya dengan saya selama itu saya akan selalu bersama rakyat sampai titik darah penghabisan.
Kita bela kebenaran, keadilan dan kejujuran sampai kemenangan berada di tangan rakyat. []
Advertisement
EmoticonEmoticon