Gubernur Anies Baswedan kembali melakukan gebrakan berani yang membuat ummat Islam dan masyarakat Indonesia bangga. Padahal, tindakan Anies ini dibencu tukang mabuk dan pengusaha khamr.
"Untuk kesekian kalinya, Pemprov DKI Jakarta menggelar acara pemusnahan hasil operasi minuman keras tahun 2019." kata Anies, Senin (27/5/19)
Semua khamr ilegal yang disita oleh Pemprov DKI langsung dimusnahkan di Monas. Anies secara terbuka menyampaikan pujian kepada Satpol PP yang telah bekerja secara profesional.
"Saya secara khusus ingin menyampaikan apresiasi kepada aparat Satpol PP yang pada periode Juli 2018-April 2019 ini berhasil menyita lebih dari 18.000 botol minuman keras tak berizin dari berbagai merek yang hari ini dimusnahkan." lanjut Anies.
Anies juga berpesan agar aparat penegak hukum menjaga amanah rakyat demi tercapainya stabilitas masyarakat.
"Saya berharap kepada semua Satpol PP, jangan pernah sekalipun merupiahkan amanat yang dititipkan di pundak saudara. Amanat yang diberikan di pundak saudara-saudara adalah amanat dari seluruh bangsa, amanat dari seluruh warga Jakarta. Jangan pernah tukar amanat itu dengan rupiah sebesar apapun." tegasnya.
Selain itu, Anies juga berpesan kepada masyarakat untuk berhenti menggunakan khamr. Dengan tidak adanya permintaan, lanjut Anies, maka pihak penyedia pun otomatis akan berhenti beroperasi.
"Kami di Pemprov bekerja di aspek penegakan hukumnya. Tapi tugas masyarakat, tugas keluarga adalah mengurangi permintaannya. Kita bisa memangkas suplainya. Tapi kalau permintaannya jalan terus, maka sehebat apapun pemangkasan suplai, permintaan itu akan selalu ada. Tugas kita di masyarakat adalah mengurangi permintaannya." tambahnya.
Dengan sinergi ini, Anies berharap Jakarta menjadi lebih tenang, damai, tertib, dan tenteram.
"Kita berharap hari-hari ke depan, Jakarta makin tenang, makin damai, dan InsyaAllah kita mengirimkan pesan kepada seluruh Indonesia bahwa di ibu kota, ketertiban, ketenteraman ada di seluruh lingkungan kita." tutup Anies. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon