Berbagai elemen masyarakat Bogor yang tergabung dalam Forum Kedaulatan Rakyat Republik Indonesia (FKR-RI) menggelar aksi damai untuk menyikapi adanya indikasi kecurangan Pemilu 2019.
Aksi yang dihadiri ratusan massa tersebut digelar di depan Kantor KPUD Kota Bogor setelah pelaksanaan Shalat Jumat, 3 Mei 2019.
Pimpinan Masjid Jami Biru Atthohirin Bogor Habib Ahmad Al Munawar Lc membuka aksi tersebut dengan menyampaikan orasi dan doa. Ia mengaku sedih pemilu kali ini berlangsung dengan tegang. “Kita sedih pemilu kali ini tegang, padahal pemilu sudah sekian kali dilakukan. Karena itu kita ingin membantu untuk menyelamatkan negeri,” ujarnya.
Menurut Habib Ahmad, umat Islam paling cinta negeri ini karena mereka yang paling berjasa dan banyak berkorban bagi negeri. “Namun kita tidak lelah karena membela negara itu bagian dari perintah agama,” jelasnya. Ia pun menutup orasi dengan mendoakan kebaikan untuk negeri.
Sementara itu, Ketua FKR-RI Mohammad Nur Sukma menegaskan aksi tersebut digelar untuk menegakkan kejujuran. “Kita datang di aksi ini untuk menegakkan kejujuran karena kita semua cinta negeri. Jadi niat kita untuk membela kebenaran, kita ingin keadilan tegak di bumi Indonesia,” jelasnya saat orasi.
Menurut Sukma, segala kecurangan tidak boleh didiamkan. “Kita harus melawan kecurangan dan kejahatan pilpres saat ini yang terstruktur, sistematis, masif dan brutal,” ujarnya.
Ada tiga tuntutan yang disampaikan FKR-RI. “Pertama, kita menyerukan agar pimpinan KPU yang diduga melakukan kecurangan bisa ditangkap dan diadili. Kedua, diskualifikasi paslon curang dan yang ketiga tetapkan Prabowo-Sandi sebagai pemenang Pilpres 2019,” ungkap Sukma.
Ia mengaku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang jika kecurangan mendominasi. “Oleh karena itu, kita tidak rela menyerahkan amanah kepemimpinan ini kepada orang-orang yang curang,” tegasnya.
Orator lainnya, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Ustaz Abdul Halim menyampaikan rasa syukurnya bahwa pasangan capres-cawapres pilihan Ijtima Ulama menang di Bogor. “Alhamdulillah dari sekitar 64 kelurahan di Kota Bogor, cuma 4 kelurahan yang kalah, selebihnya 02 menang semua,” tandasnya.
Di aksi tersebut juga dilakukan pembacaan doa untuk para petugas KPPS yang meninggal dan sakit. Acara yang banyak dihadiri kaum wanita atau yang populer disebut “emak-emak” itu berlangsung dengan tertib dan lancar. Aksi damai tersebut selesai jelang waktu shalat ashar
Advertisement
EmoticonEmoticon