Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) menegaskan makna dan kedudukan ulama saat berbincang dengan Prabowo Subianto beberapa hari yang lalu.
UBN mengutip penjelasan Mohammad Natsir yang merupakan ulama sekaligus pendiri NKRI.
“Ulama bukanlah pemimpin yang dipilih “suara terbanyak”, bukan yang diangkat oleh “persidangan kongres”. Akan tetapi kedudukan mereka dalam kebatinan rakyat yang mereka pimpin, jauh lebih teguh dan suci dari pemimpin pergerakan yang berorganisasi, atau pegawai pemerintah yang manapun juga. “Ulama ialah waris Nabi?” pemimpin umat yang mendapat pengakuan Agama.”
Penjelasan yang dikutip UBN ini merupakan tulisan Natsir dalam buku Islam dan Akal Merdeka yang diterbitkan di Bandung oleh Penerbit Sega Arsy tahun 2015 halaman 38.
Kedekatan Prabowo dengan Islam dan Ulama
UBN sengaja menyampaikan penjelasan terkait ulama untuk menegaskan bahwa ulama memiliki posisi yang mulia dan sejajar dengan umara. Penjelasan UBN juga menegaskan bahwa ulama di sekitar Prabowo bukanlah penghamba jabatan atau pendamba pundi-pundi dunia.
UBN juga menyampaikan beberapa pertanyaan Prabowo terkait kemuliaan ajaran Islam yang mulia. Seperti pada pertemuan sebelum deklarasi #KedaulatanRakyat di TMII beberapa waktu lalu, Prabowo bertanya mendalam tentang keajaiban bulan Ramadhan.
"Ustadz, kenapa Ramadhan begitu luar biasa? Di situ ada hari kemerdekaan kita, di situ ada Nuzulul Quran." kata orang dekat UBN mengutip pertanyaan kritis Prabowo.
Pertanyaan-pertanyaan kritis Prabowo menjadi penguat bahwa Sang Jenderal merupakan pembelajar sejati dan memiliki pengetahuan serta pemahaman mendalam tentang hakikat ajaran Islam. [KI]
Advertisement
EmoticonEmoticon