Ustadz Haikal Hassan menyampaikan sindiran maut kepada lembaga survei dan paslon nomor urut 01 saat tampil di ILC Jokowi vs Prabowo, Selasa (9/4/19) malam.
Pasalnya, Ustadz Haikal sudah keliling ke seluruh penjuru Nusantara dan luar negeri hampir 3 ribu titik.
"Para surveyor yang sangat ilmiah, saya berlindung kepda Allah dari kezaliman dan kesombongan, saya hitung sejak awal #2019GantiPresiden dan sebelumnya, saya telah berbicara di 2808 titik. Ini survei beneran. Semuanya lengkap. Terdata di 2808 titik itu dimana saja. Hari ini 4 titik, jadi 2812 titik saya bicara." kata Ustadz Haikal.
Ustadz Haikal menambahkan bahwa pihaknya kerap mengalami penjegalan di berbagai lokasi. Menurutnya, penjegalan merupakan tanda kepanikan.
"Menambah satu keyakinan bahwa kepanikan itu ada pada siapa. Secara jujur semua harus mengakui bahwa yang melarang kami-kami, yang membatasi kami-kami, itu tanda apa kalau bukan kepanikan?" lanjutnya.
Ustadz Haikal menyayangkan adanya pelarangan karena hal itu bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dimana warga negara bebas berpendapat.
"Ternyata kami mendapatkan hambatan di semua titik. Yang bagi-bagi sembako itu siapa? Apakah itu bukan tanda kepanikan?
Yang selama ini menghack akun kami itu siapa?" terangnya bersemangat.
Ustadz Haikal mengaku bahwa dirinya hanya manyampaikan fakta masyarakat lelah dengan kondisi ekonomi dan kehidupan yang kian memburuk.
"Kenapa akun kami dihack? Padahal tidak mencerminkan hate speech. Kami hanya menyuarakan dari 2812 titik bahwa kami sudah capek dengan bbm naik, listrik naik, gas naik, pengangguran nambah, hutang membengkak, bpjs defisit, anjloknya harga jual (hasil) para petani." tambahnya.
Menurut Ustadz Haikal, kepanikan merupakan tanda kekalahan.
"Siapa yang panik? Panik itu menunjukkan akan kalah." tutupnya. [Tarbawia]
Advertisement
1 komentar:
Masyarakat kita sudah pintar,tau dan merasakan ketimpangan
EmoticonEmoticon