Kalimat pamungkas yang disampaikan cawapres Sandi Uno pada debat pamungkas di Jakarta, Sabtu (13/4/19) adalah konfirmasi paling tepat bahwa para ulama tak keliru ketika melabuhkan dukungan kepada paslon nomor urut 02 di Pilpres 17 April 2019 mendatang.
Ketika dua paslon nomor urut 02 ini dengan tegas tak akan mengambil serupiah pun dari gaji mereka, sungguh itulah konfirmasi paling tepat bahwa para ulama yang mendukung dan paslon yang didukung memiliki energi yang sama, yaitu energi keikhlasan.
Energi keikhlasan inilah yang sedari awal ditampilkan dengan apik oleh para ulama dan ummat sejak aksi bela Islam pertama, kedua, dan mencapai puncaknya pada aksi ketiga atau masyhur dengan aksi 212. Dari sana, ada begitu banyak ulama.
Dan di akhir pertandingan final, ada lima ulama yang dengan terang menyatakan dukungan untuk bulat tekad memenangkan Prabowo-Sandi atas Jokowi-Ma'ruf Amin.
Haikal Hassan Baras. Lelaki asal Betawi. Ceplas ceplos. Singkat bicara, tapi telak. Badannya agak tambun, tapi gesit. Di media sosial, ia petarung tangguh. Wajar jika akun medsosnya yang memiliki jutaan followers menjadi sasaran tembak.
Puncaknya, akun twitter sang Ustadz yang mengajar mengaji sejak tahun 1986 ini dihack. Akibatnya, beberapa unggahan hoax meluncur dari akun tersebut. Agak janggal, ia yang kemana-mana selalu berkata, "Jokowi kalah" kemudian menerbitkan cuitan mendukung Jokowi.
Jangan ragukan militansi Ustadz Haikal dalam memenangkan Prabowo-Sandi. Hingga tampil di Indonesia Lawyer Club, Selasa (9/4/19), Haikal sudah berkeliling ke 2812 titik dan teguh menyatakan, "Jokowi kalah."
Advertisement
EmoticonEmoticon