Upaya membuat kacau kampanye Prabowo di Solo, Jawa Tengah gagal total. Setelah jadwal kampanye diperketat, masyarakat justru hadir di Stadion Sriwedari sejak Selasa (9/4/19) malam.
Tak puas dengan lautan sampah yang ditinggalkan, aparat diduga turut bermain. Pemeriksaan ketat dengan senjata terpajang di badan diberlakukan kepada rakyat yang ingin melihat Prabowo secara langsung.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pemeriksaan ketat terjadi di sekitar Prambanan, Klaten, Jawa Tengah dan beberapa lokasi lainnya.
Mantan Ketua Umum GNPF MUI, Ustadz Bachtiar Nasir membenarkan adanya pemeriksaan ketat yang bernuansa penghadangan terhadap rakyat pendukung Prabowo-Sandi.
Sayangnya, rakyat kembali menunjukkan kelasnya sebagai kelompok terdidik yang tak mudah diprovokasi. Rakyat menjalani pemeriksaan dengan santai, sambil berdzikir. Mereka merasa dizalimi, lalu mengadukan pelaku kezaliman kepada Tuhan Semesta Alam.
Berita penghadangan menyebar cepat melalui ponsel rakyat hingga se-Nusantara mengetahuinya. Miris. Menyedihkan.
Tapi rakyat tidak takut. Rakyat tetap berbondong-bondong demi mewujudkan perubahan. Rakyat hadir untuk melihat langsung calon pemimpin mereka.
Rakyat juga ingin merasakan aura perubahan menuju lebih baik, dari impor menuju optimasi produksi lokal, dari ekonomi kapitalis menuju ekonomi kerakyatan berasaskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rakyat pun berduyun-duyun dari berbagai penjuru di sekitar dan seluruh Kota Solo. Rakyat ingin menegaskan, "Presiden saat ini memang dari Solo, tapi kami bertekad bulat untuk memulangkannya."
Konvoi kendaraan oleh rakyat pun ramai dikabarkan di media sosial. Konvoi berkelas yang tertib, rapi, juga taat hukum karena mengenakan helm dan menyertakan surat mengemudi.
Di Sriwedari, kondisinya tak kalah mengharukan. Rakyat bergerak cepat dengan komando hati dan akal sehat. Hingga berdirilah tenda sepanjang berisi stand makanan. Gratis. Agar rakyat tak berebut makanan selayak pasukan nasi bungkus kemarin.
Nasi, kue, soto, tengkleng, semuanya ada. Dikemas dengan rapi, dijaga oleh rakyat yang tersenyum, disajikan dengan sepenuh cinta dan doa untuk Indonesia menang.
Yang membuat merinding dan Genderuwo pun lari terbirit sambil kentut, ialah Zhuhur berjamaah oleh ribuan rakyat.
Andai masyarakat bisa mendengar suara Sriwedari, sejatinya ia tengah tersenyum bahagia. Dukanya kemarin karena diisi dengan joget dan lautan sampah dihapus oleh ruku' dan sujud khusyuk kepada Tuhan Semesta Alam. Allahu Akbar.
Usai Zhuhur, tibalah saatnya kedatangan sang Presiden 2019-2024, insya Allah. Masyarakat berbaris rapi di dua sisi menunggu Prabowo dengan mobil khasnya.
Prabowo hadir. Berdiri. Separuh badannya terlihat dari atas mobil. Prabowo menyapa, juga menjawab salam dan sapaan rakyat.
"Assalamu'alaikum." kata rakyat, bersahutan.
Tunai sudah. Insya Allah ini pertanda mudiknya Jokowi. Dahulu Prabowo yang mendukungnya di DKI, Prabowo pula yang membuka jalan bagi Jokowi untuk mudik. Insya Allah. Dengan izin Allah.
Pirman
Pecinta Keluarga Sejati
Advertisement
EmoticonEmoticon