Pengamat Politik Rocky Gerung menyampaikan jawaban berkelas terkait polemik dan banyaknya perbedaan pendapat terkait jumlah peserta Reuni Akbar Mujahid 212 di Monas, Jakarta pada Ahad (2/12/18).
Rocky tak segan menyebut lucu untuk oknum-oknum yang masih sibuk berdebat soal jumlah peserta Reuni Akbar Mujahid 212.
"Lucunya, orang berhitung tentang jumlah. Ribut, kan? Ini 200.000, 3.000.000 segala macam itu. Jadi ngapain bicara tentang jumlah kalau dia sudah berubah menjadi kualitas dan akan diingat sebagai kualitas." kata Rocky santai.
Menurut Rocky, gerakan 212 merupakan peristiwa bersejarah. Di dalamnya terdapat kepemimpinan intelektualitas yang berhasil mentransformasikan kuantitas menjadi kualitas.
"Ada kepemimpinan intelektual di situ, ketertiban. Orang percaya bahwa
ide bisa menghasilkan perubahan. Ide itu diperlihatkan oleh jumlah. Ide yang
menjadi jumlah itu dia berubah dari kuantitas menjadi kualitas. Yang orang ingat adalah
kualitas dari peristiwa itu." tegasnya.
Reuni Kok Diulang-Ulang?
Rocky juga menafsirkan di balik keputusan ummat Islam yang mengadakan Reuni 212 setiap tahun. Menurutnya, hal ini lumrah layaknya perayaan kemerdekaan yang diulang tiap tahun meski penjajah Belanda sudah tidak ada.
"Sama dengan yang mengatakan, 'Kalau sudah satu kali reuni ya tidak perlu reuni lagi. Sudah selesai. Buat apa?' Loh kalau begitu jangan rayakan 17 Agustus karena Belanda sudah pergi kan? Ngapain kita merdeka lagi. Coba otaknya dibuat agak waras sedikit." pungkasnya. [Tarbawia]
Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia
Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:
Info Donasi/Iklan:
085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)
Advertisement
EmoticonEmoticon