Lelaki ini menjadi saksi saat ledakan diduga bom rakitan di panggung utama Reuni 212 di Monas, Jakarta. Ledakan yang semula dikira dari genset terjadi pada Sabtu (1/12/18) malam ini sengaja disembunyikan oleh panitia demi menenangkan publik.
Diduga, ledakan ini dibuat agar masyarakat takut menghadiri Reuni 212 dan termasuk dari satu di antara sekian banyak upaya penggembosan.
"Saat terdengar ledakan itu saya sedang mendirikan salah satu posko. Kami dengar ledakan itu memang dari arah panggung utama. Saat itu kami berfikir ledakan ban mobil (blodos) di jalan depan Istana. Tidak berfikir sejauh itu, kalau itu ternyata ledakannya terjadi di dekat panggung utama." kata peserta Reuni 212 berinisial JW yang tidak mau disebut namanya.
Setelah kejadian ledakan sebanyak dua kali, panitia berulang kali menyampaikan pengumuman memanggil tim keamanan melalui pengeras suara.
"Selang waktu berikutnya dari panggung utama. MC berulang-ulang memanggil tim pengaman ring satu berulang-ulang." tutupnya. (Baca: Eksklusif! Foto-Foto Bekas Ledakan Diduga Bom Rakitan)
Ledakan Jelang Reuni 212 Sengaja Disembunyikan
Mulanya, panitia mengira ledakan berasal dari Genset. Ternyata, ledakan berasal dari panggung utama. Terjadi dua kali. Kemudian panitia menemukan ponsel yang diduga sebagai bom rakitan.
"Sebuah hape dengan beberapa perangkat yang diduga sebuah bom rakitan. Ledakan yang cukup keras serta kepulan asap yang banyak dan sempat membuat panik relawan yang di sekitar lokasi acara. Maka panitia segera melakukan pengecekan sekeliling tempat acara dan ternyata ditemukan kembali barang yang serupa yang diletakkan di panggung."
"Kami menduga hal ini merupakan upaya unntuk membatalkan acara Reuni Akbar 212. Atau setidaknya membuat masyarakat takut hadir pada acara tersebut. Sekian info yang tersimpan dari acara persiapan reuni Akbar 212." (Baca: Kronologi Ledakan di Panggung Utama Reuni 212 Versi LI FPI) [Tarbawia]
Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia
Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:
Info Donasi/Iklan:
085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)
Advertisement
EmoticonEmoticon