Muslimah berkerudung gelap ini bertutur dengan lancar. Tertangkap aura pedih dari wajahnya, meski pancaran semangat tetap mendominasi.
Muslimah ini menuturkan kisah pilu yang dialami keluarganya sebagai bagian dari jutaan Muslim Uyghur yang diperlakukan dengan zhalim oleh rezim Komunis China.
"Salah satunya keluarga saya. Di awal 2017 ditahan di salah satu kamp ini. Pada november akhir, dia kembali dalam keadaan tak bernyawa." kata Muslimah Aktivis Uyghur, Aydin Anwar seperti dilansir Cordova Media.
Rezim Komunis China mengumpulkan Muslim Uyghur di dalam kamp-kamp konsentrasi. Di sana mereka dipaksa meneriakkan yek-yek komunis dan dilarang melakukan ibadah.
Semua kata dan kalimat terkait Tuhan dan agama tak diizinkan. Ketika ketahuan melanggar, hukuman keji berupa dicabut kuku dan gigi menjadi santapan.
"Keluargaku yang lain dikirim ke kamp karena dia pergi ke Amerika Serikat untuk menghadiri pernikahan sepupuku pada tahun 2014. Pada akhir Agustus, dia mendapatkan hukuman 15 tahun penjara." lanjut Aydin.
Muslim Uyghur benar-benar tak dibebaskan berkomunikasi. Bahkan terhadap keluarganya pun dilarang.
"Banyak keluargaku yang tidak kami ketahui apakah masih hidup atau sudah mati. Dan tidak ada satu pun orang Uyghur yang tidak mempunyai keluarga di kamp-kamp, tahanan ataupun penjara." pungkasnya menceritakan. [Tarbawia]
Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia
Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:
Info Donasi/Iklan:
085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)
Advertisement
EmoticonEmoticon