Menanggapi fitnah keji yang menyebutkan bahwa ummat Islam radikal, Wasekjen MUI KH Tengku Zulkarnain membeberkan dua contoh telak. Dua contoh telak ini sudah terjadi sejak zaman penjajahan Belanda di Nusantara.
Kisah Kesultanan Deli
Kiyai Tengku menceritakan masa penjajahan Belanda di daerah Kesulatanan Deli. Saat Belanda menjajah, mereka membangun gereja besar tepat di depan kantor Gubernur. Gereja besar itu dikenal juga dengan gereja Belanda.
Ketika Sultan Deli berhasil merebut Tanah Deli dari Belanda, Gereja tersebut tidak dirobohkan. Gereka diwariskan kepada masyarakat Kristen yang sebagian besar berasal dari keturunan Ambon.
"Yang dilakukan oleh Sultan Deli, gereja itu dikembalikan ke orang kristen, sekitar 100 orang, terdiri dari orang-orang Ambon mantan pegawai negeri. Akhirnya gereja itu disebut gereja Ambon." terang Kiyai Tengku.
Kejadian ini merupakan bukti bahwa ummat Islam tidak pernah memusuhi ummat beragama lain. Islam terbukti memuliakan dan menjunjung tinggi kemanusiaan.
Gereja Aceh Dibiarkan Berdiri
Dari Deli, Kiyai Tengku menceritakan heroisme masyarakat Aceh dalam mengusir penjajah.Meski hanya menjajah selama 37 tahun, Belanda juga membangun gereja. Padahal mayoritas masyarakat beragama Islam.
"Begitu merdeka, gereja itu gak dihancurkan. Gereja itu diserahkan kepada mantan pegawai negeri Belanda yang Kristen. Gereja itu sampai sekarang masih berdiri. Dimana radikalnya orang Islam?" tegas Kiyai Tengku. [Tarbawia]
Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia
Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:
Info Donasi/Iklan:
085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)
Advertisement
EmoticonEmoticon