Menanggapi permintaan maaf Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto terkait ungkapan 'Tampang Boyolali', Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyampaikan tanggapan.
"Melainkan minta maaf politis, karena permintaan maaf tersebut dilakukan setelah mengkalkulasi dulu untung ruginya," kata Juru Bicara TKN Jokowi-KMA, Inas Nasrullah seperti dilansir Viva, Rabu (7/11/18).
Inas kemudian mengungkap sejumlah pernyataan Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan sejak tanggal 25 Oktober 2013 dalam rangkaian pilpres 2014 lalu. Inas menyebutkan, pernyataan Prabowo merupakan kebiasaan karena terjadi berulang kali.
"Cukup jelas bahwa kebiasaan ini akan berulang dan berulang lagi. Apakah Prabowo mampu mengerem kebiasaannya ini? Kita lihat dalam 6 bukan ke depan,"
Polemik 'Tampang Boyolali'
Bermula dari pernyataan Prabowo Subianto di depan kader partai koalisi di Boyolali, Jawa Tengah, 30 Oktober 2018 lalu terkait frasa 'Tampang Boyolali'. Prabowo berniat bercanda, namun ditanggapi oleh lawan politik sebagai sebuah hinaan.
Prabowo bersikap kesatria. Setelah mengakui bahwa dirinya tak berniat sedikit pun menghina, Prabowo dengan mudah manyatakan permintaan maaf dengan nada tulus.
"Maksud saya tidak negatif, tapi kalau ada yang tersinggung ya saya minta maaf. Maksud saya tidak seperti itu, dan saya siap kalau suatu saat diminta dialog langsung atau apa kan. Enggak ada masalah, kita baik-baik saja," kata Prabowo dalam video yang diunggah di akun Instagram Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa, 6 November 2018.
Prabowo mengatakan, pernyataan 'Tampang Boyolali' terucap karena kedekatannya dengan kader partai koalisi yang hadir dalam peresmian kantor pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah yang dihadiri oleh 500 kader. [Tarbawia]
Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia
Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:
Info Donasi/Iklan:
085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)
Advertisement
EmoticonEmoticon