Meninggalnya Abdullah Fithri Setiawan alias Dufy menyisakan duka mendalam. Tak terkecuali bagi rekan-rekan Dufy di berbagai media. Salah satu kisah yang menguras air mata dan menerbitkan haru ini ditulis oleh Brillianto Jaya, salah satu rekan Dufy di TV Muhammadiyah.
BERITA DUKA KETIKA DI SURAKARTA"Mas, bisa diganggu sebentar?"Tiba-tiba Pak Gatot Tryanto, Dirut TVMuhammadiyah mendekati saya yang sedang sibuk mengarahkan switcherman. Suara pak Gatot pelan, bahkan cenderung seperti berbisik.Kemarin malam, di #MiladMuhammadiyah ke-106, saya bertugas jadi Program Director (PD). Sebagai PD, sepasang mata kita tidak boleh meleng sedikit pun. Gambar-gambar yang ada di layar monitor, kudu diperhatikan dengan baik.Namun, suara pak Gatot yang cenderung berbisik, sepertinya mengisyaratkan sebuah pesan serius. Mata saya yang semula fokus ke kotak-kotak monitor berisi pengambilan gambar ke-6 kameraman, langsung beralih menatap pak Gatot.
"Iya, pak," jawab saya."Dufi meninggal, mas...""Dufi?" saya sedikit menaikkan nada. Nggak percaya ucapan pak Gatot."Iya, mas," ujar pak Gatot.Innalilahi Wainnaillahi Rojiuun. Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, meninggal. Berita yang saya ketahui dari pak Gatot ini, bertepatan saat malam puncak Milad Muhammadiyah di Puro Mangkunegaran, Surakarta. Saya sempat syok. Menatap pak Gatot lama.Ya, Allah. Almarhum adalah orang baik. Beliau yang selama lebih dari setahun bekerja sebagai tenaga freelance sales marketing tvMu ini, adalah pekerja keras, suami yang sangat bertanggung jawab, dan rajin beribadah. Maafkan segala kesalahan almarhum. Terimalah segala amal Ibadahnya. Teman-teman, doakan almarhum agar Husnul Khotimah. Aamiin.ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Tulisan ini dimuat atas persetujuan dari Brillianto Jaya. [Tarbawia]
Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia
Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:
Info Donasi/Iklan:
085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)
Advertisement
EmoticonEmoticon