Saat mengalami kecelakaan, Laura Lazarus masih berusia 19 tahun. Amat muda. Malangnya, dia mengalami dua kali kecelakaan pesawat. Di Solo dan Palembang. Mirisnya, pesawat yang mengalami dua kali kecelakaan itu merupakan jenis pesawat yang sama; Lion Air.
Laura mengaku terpukul jiwanya. Ia bahkan berpikir untuk menyerah karena kondisi dirinya yang mengenaskan.
"Saya
mengalami luka yang sangat parah. Muka saya hancur. Pipi saya terbacok.
Tulang pipinya remuk. Sekarang jauh lebih baik karena mengalami sekian
banyak operasi di muka kanan saya. Dokter taruh metal di pipi sebelah
kanan." kata Laura dalam acara #ILCLionAir, Selasa (30/10/18) malam.
Bukan hanya di muka bagian pipi, pinggang dan kaki Laura juga mengalami kecelakaan yang serius hingga harus dioperasi berulang kali. Terakhir, Laura mengaku masih menjalani operasi pada tahun 2017.
"(tulang) Tangan saya copot. Pinggang patah. Kaki patah. Betis hilang setengah bagian. Saya berjalan pakai tongkat setelah sekian
tahun pasca kecelakaan." lanjutnya.
Laura menjalani pengobatan yang panjang. Sekitar satu tahun secara marathon dan hingga kini masih terus menjalani pemeriksaan.
"Satu tahun berobat. Bolak balik rumah sakit. Awal perawatan 8 bulan. Sampai tahun kemarin masih operasi kaki." terangnya.
Laura tak menyangka efek dari kecelakaan pesawat Lion Air tahun 2004 itu akan berkepanjangan. Ia harus terus melakukan pemeriksaan karena tulangnya kakinya masih retak. [Tarbawia]
Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia
Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:
Info Donasi/Iklan:
085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)
Advertisement
EmoticonEmoticon