Wasekjen MUI, KH Tengku Zulkarnain mengaku kesal dengan sikap BIN terkait laporan 41 masjid dan 50 penceramah radikal oleh P3M.
Pengakuan kekesalan Kiyai Tengku ini disampaikan secara terbuka melalui argumen yang berani.
"Yang saya kesalkan, BIN percaya penelitian ini. Sekelas Bin percaya penelitian ini. Aduh aduh." kata Kiyai Tengku dalam dialog #ILCMasjidTerpaparRadikal, Selasa (27/11/18) malam.
Sosok yang menjadi pegawai negeri selama 30 tahun berpendapat, penelitian yang hanya melakukan pengamatan selama 4 kali ini tidak laku.
"Penelitian ini gak laku kalau di Universitas Sumatera Utara, dibuang di tong sampah nih. Bener." tegasnya.
Idealnya, menurut Tengku, P3M harus melibatkan universitas-universitas kredibel dan ormas-ormas Islam yang menjamur di Indonesia ini.
"Penelitian itu mbok sekelas UI, sekelas UGM, itu. LIbatkan MUI, 60 ormas Islam, Muhammadiyah, NU. Ini NU juga bukan, Muhammadiyah bukan." pungkas wasekjen MUI 2 periode ini.
Sebagaimana diketahui, P3M mengaku melakukan studi dengan sampel 100 masjid. Dari 100 masjid itu, masing-masing dilakukan pengamatan saat khutbah sebanyak empat kali. P3M mengaku menemukan adanya 41 masjid dan 50 penceramah terpapar radikalisme. [Tarbawia]
Sebagaimana diketahui, P3M mengaku melakukan studi dengan sampel 100 masjid. Dari 100 masjid itu, masing-masing dilakukan pengamatan saat khutbah sebanyak empat kali. P3M mengaku menemukan adanya 41 masjid dan 50 penceramah terpapar radikalisme. [Tarbawia]
Tarbawia
Bijak Bermedia, Hati Bahagia
Bergabung Untuk Dapatkan Berita/Artikel Terbaru:
Info Donasi/Iklan:
085691479667 (WA)
081391871737 (Telegram)
Advertisement
EmoticonEmoticon