Ustadz Muda asal Bogor yang mendukung pasangan Prabowo Subianto- Sandiaga Salahuddin Uno turut mengecam tindakan Ratna Sarumpaet terkait dugaan penganiayaan.
"Kami marah kepada siapa saja yang menciptkan kebohongan. Entah apapun motifnya, prinsip kami tetap sama; anti hoax, anti kebohongan, anti tipu2, anti pencitraan, anti janji palsu dsb." kata Ustadz Hilmi Firdausi, Rabu (3/10/18).
Kebohongan, lanjut Hilmi, tetaplah kebohongan, siapa pun pelakunya. Tak ada tempat bagi kebohongan, kecuali harus dilawan.
Hilmi berpendapat, banyak tokoh Nasional yang menjadi korban kebohongan Ratna. Pihaknya juga mengingatkan publik kepada anak muda yang melakukan kebohongan dengan plagiat tetapi justru diundang ke Istana.
"Bicara hoax, masih ingat ga? Dulu ada ABG yg menulis suatu hal, pdhal itu hasil plagiat, lalu dipanggil kemana2...setelah ketauan itu plagiat, bohong..tapi sama sekali ga ada pengakuan bersalah." terangnya.
Hilmi berpendapat, hendaknya aparat tidak pilih kasih terhadap perbuatan hoax. Harus adil dan dilakukan tindakan. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon