Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno menunjukkan kelasnya sebagai seorang negarawan yang santun. Meski terbukti piawai mengurus ekonomi melalui berbagai usaha yang didirikan, Sandi tetap menyampaikan dengan santun soal strategi berkelas mengurangi impor.
Selain menyampaikan solusi cerdas dengan cara santun, Sandi juga mengungkap fakta mencengangkan di balik ekonomi Indonesia yang kini berantakan.
"Kita sedikit terenyuh dengan data World Bank bahwa harga bahan pangan di India itu 50% lebih murah dari Indonesia." kata Sandi seperti dipublikasikan melalui akun fesbuknya, Senin (8/10/18).
Strategi Berkelas Kurangi Impor
Sandi menjelaskan terkait fenomena impor yang semakin menggila. Sayangnya, banyak impor yang tidak memiliki dampak langsung bagi murahnya harga kebutuhan bahan pokok juga terciptanya lapangan kerja.
"Mengubah pengeluaran-pengeluaran yang ceremonial, pengeluaran-pengeluaran yang dirasakan bisa ditunda, tidak terlalu perlu; itu bisa cut. Impor-impor yang tidak esensial dalam menciptakan gerak ekonomi dan lapangan pekerjaan bisa ditunda." tegas mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Sandi juga menjabarkan sebab menumpuknya hutang negara dan bangkrutnya banyak BUMN. Salah satunya, menurut Sandi karena proyek yang salah strategi.
"Yang terpenting, proyek-proyek infrastruktur yang masif membebani BUMN dan membebani anggaran terutama hutang, itu direstrukturisasi menjadi public private partnership (PPP)." terangnya.
Cara Stabilkan Harga Bahan Pokok
Pasangan Prabowo-Sandi, lanjutnya, berkomitmen untuk fokus ke persoalan ekonomi yang kini dirasa amat membebani masyarakat karena harga-harga yang fluktuatif.
Sandi memastikan, harga bahan makanan pokok bisa stabil jika pasokan dan distribusi dijaga dengan mengandalkan produk-produk dalam negeri.
"Saya yakin dengan mengamankan pasokan, memastikan rantai distribusi itu sederhana terbuka dan berkeadilan, kita bisa mendorong rezim agar harga bahan pangan itu terjangkau buat masyarakat." ungkapnya.
Menurutnya, kepentingan ekonomi nasional itu beyond politics, demi kepentingan ekonomi nasional jangka panjang. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon