Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapatkan nomor urut 1 dan Prabowo-Sandi mendapatkan nomor urut 2 pada pilpres 2019 mendatang.
Menanggapi hal ini, Ustadz muda asal Kota Hujan Bogor menyampaikan sindiran telak kepada kelompok yang kerap mencaci maki penggunaan simbol angka 1.
"Nah, sekarang dilematis nih. Angka 1 harus dipakai untuk mengkampanyekan jagoannya." kata Ustadz Hilmi melalui akun twitter @Hilmi28
Sering Dicaci Buzzer
Sebagai seorang ustadz, Hilmi kerap berfoto dengan mengacungkan jari telunjuk seperti angka satu yang merupakan simbol tauhid.
Namun, aksinya itu kerap digunakan sebagai bahan caci maki oleh pihak-pihak tertentu yang tidak paham, hanya berprasangka.
"Saya sering dicaci maki Buzzer karena suka berfoto dengan mangacungkan satu jari sebagai simbol Tauhid." kata Hilmi.
Cacian dan makian yang ditunjukkan kepadanya saat berfoto dengan mengacungkan satu jari kerap dinisbatkan sebagai pendukung organisasi yang mengaku sebagai negara Islam atau ormas yang dilarang oleh pemerintah Indonesia zaman Presiden Jokowi.
"Saya dan jamaah dibilang HTI-lah, dukung ISIS-lah." lanjutnya.
Karenanya, Ustadz Hilmi menegaskan agar para pemfitnah tidak mudah melontarkan tuduhan dan cacian.
"Hayooo... Makanya jangan suka kekate-kate." tegasnya. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon