Respons bernada kebencian disampaikan oleh seorang netizen bernama Eka Octaviyani terkait demo mahasiswa di Universitas Islam Riau (UIR) beberapa waktu yang lalu.
"Gak usah panik. Macam gak tahu aja kualitas UIR, cuma mahasiswa recehan kok." katanya melalui akun media sosial.
Menurut Eka, mahasiwa-mahasiswa yang kuliah di Universitas Islam Riau hanyalah pelarian karena tidak diterima di universitas lain.
"Kumpulan orang-orang yang gak lulus di universitas incaran biasanya kebuangnya di sini." lanjutnya semakin bersemangat.
Eka menyatakan, mahasiswa-mahasiwa UIR yang menggelar demo tak perlu direspons sebab mereka tak ubahnya kentut.
"Orang nilainya minus tapi ngotot kuliah, biasanya ngumpulnya di sini. Anggap saja seperti kentut, yang aromanya bakal ilang bentar lagi." tegasnya.
Eka mengaku tertawa terbahak begitu mengetahui bahwa yang demo adalah mahasiswa UIR, bukan dari universitas ternama.
"Aku kira dari universitas ternama yang demo, begitu tahu itu UIR, ngakak sendiri." pungkasnya.
Menanggapi unggahan bernada kebencian dari Eka, beredar surat mengatasnamakan Rektor UIR yang meminta pihak terkait menyelidiki keaslian akun dan segera melaporkannya jika terbukti menyampaikan ujaran kebencian.
"Rektor Universitas Islam Riau juga akan menugaskan Fakultas Hukum UIR untuk menelaah dan menganalisis materi dari status atas nama Eka Octavyani, apakah memenuhi unsur-unsur delik pidana seperti dimaksudkan dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan UU ITE. Juga memonitor serta melakukan pengawasan terhadap akun-akun lain di media sosial ya g sifatnya memcemarkan nama baik Universitas Islam Riau." bunyi salah satu poin dalam surat tersebut. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon