Para santri Kiyai Ma'shum Bondowoso menulis puisi untuk gambarkan isi hatinya. Dengan tulus, mereka menyebut sang kiyai dengan ungkapan-ungkapan cinta
Tentang perjuangan. Tentang ayah ideologis yang kini tengah terbang menemui Allah Ta'ala.
***
Siapa saja yang tahu..
Saat ini, saat jiwa-jiwa kelu.
Berkumpul meneguhkan semangat Diantara dedoa yang disulam lisan
Membayang asa yang hendak terbang Tetabuh duka menghentak
Memaksa semua menyeka ingatan-ingatan usang tentang petuah idalisme yang satu namun bukan fanatisme
Semua menyeruak seketika dipajang proyektor otak kanan
Tentang memorabilia yang berbaris rapi
Tentang rindu namun berujung sendu Tentang nikmat yang ingin digugat
Dan siapa saja yang tahu...
Tentang seutas sapa sepanjang jalan Tentang amarah dan kasihan
Atau,
Tentang janji tak tertunaikan
Bondowoso, 13 September 2018
Didit Putranto
Mengantar sosok panutan, ayah ideologis Abuna KH. Muhammad Ma'shum
اللهم اغفر له ورحمه وعافه واعف عنه..
***
Kepada Abiku
Muhammad Rasyid Ridho
Kepada Abiku, KH. Muhammad Ma’shum
Jika petuahmu adalah gelora dan cinta
Generasi yang pintar dan benar harapannya
Cita-cita tentang mulianya islam mendatang
Semakin luas dan benderang sejagat raya
Engkau selalu bertitah tentang
Betapa sucinya Al-Qur’an dan nikmatnya qiyam
“Hendaklah setiap harinya kalian membaca Qur’an walau seayat, dan shalatlah malam walau satu raka’at”
Jalan-jalan cinta yang kau tapak
Adalah mula yang kurunut alurnya
Suka duka bersama dzikir yang silih berganti
Hingga kau selalu pada manisnya hidup bersama-Nya
Dalam dekapan iman yang menghangatkan semesta
Bukan khayal jika engkau memuitiskan cinta, “Mari bersama-sama kita terbang ke surga”
18.10.2011,00.13
Rumah Taqwa Malang []
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon