Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyyah Dahnil Anzar Simanjuntak menunjukkan kelasnya sebagai seorang negarawan dengan melakukan ini setelah menerima tawaran menjadi ketua juru bicara Prabowo-Sandi.
"Terkait dengan ijtihad pribadi saya tersebut, tentu berdampak pada status saya sebagai Dosen Tetap Aparatur Sipil Negara (ASN) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten yang mensyaratkan ASN harus netral, maka saya akan mengundurkan diri sebagai ASN di Untirta." kata Dahnil melalui akun fesbuknya, Kamis (20/9/18).
Langkah tersebut diambil oleh Dahnil demi menjunjung tinggi kepatuhan terhadap aturan negara bahwa seorang ASN harus bersikap netral dalam pemilu.
Munajat Panjang
Dahnil memutuskan untuk menerima tawaran Prabowo-Sandi setelah melakukan ikhtiar dan munajat yang panjang. Ia juga mengaku berdiskusi dengan semua pihak, baik dari unsur Muhammadiyyah maupun di luar Muhammadiyah.
"Setelah melalui istikhoroh, berdoa minta petunjuk Allah SWT dan berdiskusi panjang dengan keluarga, sahabat dan para senior di Muhammadiyah dan di luar Muhammadiyah. Saya memutuskan untuk menerima ajakan Pak Prabowo Subianto dan Mas Sandi S Uno untuk bersedia menjadi Koordinator Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo-Sandi." tegasnya.
Berharap Doa
Dahnil berharap agar keputusan yang diambil membawa manfaat yang luas dalam skala bangsa dan negara, bukan hanya untuk kelompok tertentu.
"Semoga ijtihad saya ini membawa kebaikan untuk Bangsa dan negara." pungkasnya. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon