Beberapa pihak terkesan menutup-nutupi adanya penjarahan yang dilakukan oleh korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah. Terlebih lagi hingga kini daerah terdampak bencana belum bisa diakses secara mudah.
Mengonfirmasi kabar tersebut, Tarbawia mendapatkan kiriman foto-foto langsung dari relawan yang tergabung dalam lembaga amil zakat Wahdah Islamiyah di Palu, Sulawesi Tengah.
Dari foto-foto yang dikirimkan oleh Ustadz Nasruddin Abdul Karim, terlihat masyarakat tengah membawa barang-barang hasil jarahan.
Mereka mengaku melakukan penjarahan karena merasa lapar dan butuh makanan. "Kami lapar, kami butuh makanan." kata masyarakat korban gempa.
Gempa besar berskala 7,4 SR terjadi di Donggala. Beberapa saat kemudian tsunami setinggi 1 sampai 5 meter menerjang kawasan Palu, Sulawesi Tengah. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon