Meski tagar #2019PrabowoPresiden baru dideklrasikan di Bandar Lampung pada Sabtu (8/9/18), terungkap data yang dinilai mengagumkan. Hal ini jika disimpulkan dari paparan pakar media, Ismail Fahmi.
Ismail mengungkap data yang direkam oleh Drone Emprit dalam kurun waktu 4-10 September 2018.
"Dalam periode tersebut, didapatkan volume percakapan di semua kanal sebagai berikut: #2019GantiPresiden 513k mention, #2019PrabowoPresiden 131.6k mention, dan #2019TetapJokowi 77.9k mention." kata lulusan ITB Bandung ini, Selasa (11/9/18).
Meski pada awalnya, tagar #2019PrabowoPresiden menempati posisi paling buncit, tertinggal dari #2019TetapJokowi dan #2019GantiPresiden.
Peningkatan percakapan hastags #2019PrabowoPresiden bermula sejak deklarasi di Bandar Lampung pada Sabtu (8/9/18).
"Mulai tanggal 8 September, hari deklarasi hestek buncit tersebut, volumenya langsung melejit, mengalahkan #2019TetapJokowi. Saat itu, #2019TetapJokowi mendapat 11.9k mention, dan #2019PrabowoPresiden 38.3k mention (tiga kalinya). Sedangkan #2019GantiPresiden masih bertengger dengan 69.5k mention." lanjut Ismail.
Sebagaimana diketahui, hastags #2019GantiPresiden sempat dipermasalahkan karena tidak menyebut nama capres atau cawapres.
Akhirnya muncul hastags #2019PrabowoPresiden yang dinilai sebagai representasi dari gerakan #2019GantiPresiden. Meskipun, menurut data Ismail Fahmi, percakapan #2019PrabowoPresiden masih jauh tertinggal dari #2019GantiPresiden. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon