LOMBOK UTARA - Tepat sebulan yang lalu, Ahad (19/8), kompleks Integrated Community Shelter (ICS) mulai dibangun di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara. Tiang fondasi bangunan didirikan. Rangka demi rangka bangunan disambungkan, dilengkapi dengan atap, lantai, dinding, jendela, hingga pintu. Sebulan setelah awal pembangunannya, kini ICS telah rampung dan resmi diluncurkan untuk pengungsi Lombok.
Selasa (18/9), peresmian ICS dihadiri oleh Presiden ACT Ahyudin beserta Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar. Dalam sambutannya, Ahyudin menyampaikan, peresmian ICS di Desa Gondang ini bukan akhir pekerjaan, namun awal babak baru penanganan pascagempa Lombok. Dalam rangkaian pascabencana, ini tanda peralihan dari "Penyelamatan Kehidupan" ke "Pembangunan Kehidupan".
“Sesuai namanya, Integrated Community Shelter, dimaksudkan sebagai penanganan komunitas penyintas bencana secara terpadu. ACT mengkolaborasikan potensinya dalam pengelolaan pemberian pertolongan. Karena Allah berbuat total dalam mengurus hamba-hambanya, kita juga tidak setengah-setengah dalam menangani krisis kemanusiaan, termasuk dalam kebencanaan ini,” papar Ahyudin.
Kompleks ICS menyediakan 224 unit shelter untuk 224 keluarga pengungsi. Tidak hanya itu, kompleks hunian terpadu ini juga dilengkapi dengan fasilitas umum seperti masjid, MCK umum, dapur umum, sekolah, taman bermain, sekretariat ICS, serta klinik kesehatan untuk para pengungsi.
Syuhelmaidi Syukur selaku Senior Vice President ACT menerangkan, di kompleks ICS ini juga terdapat sarana untuk membangun perekonomian pengungsi. “Kami juga membangun Warung Wakaf dan ACT Humanity Store,” kata Syuhelmaidi.
Bekerja sama dengan Global Wakaf, Warung Wakaf merupakan unit usaha untuk para pengungsi di mana pengelolaannya ditopang dari dana wakaf yang disalurkan melalui Global Wakaf. Hasil pengelolaan Warung Wakaf di ICS ini nantinya akan diperuntukkan untuk mengurus biaya operasional masjid pengungsi di ICS.
Sementara itu, ACT Humanity Store merupakan layanan gratis untuk pengungsi, di mana pengungsi bisa mendapatkan sembako untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Ada lebih dari 3.500 keluarga pengungsi yang bisa menikmati fasilitas ini. “Pengungsi kami beri Humanity Card. Dengan kartu ini, mereka bisa berbelanja di ACT Humanity Store tanpa perlu mengeluarkan biaya,” jelas Syuhelmaidi.
Baik Warung Wakaf dan ACT Humanity Store turut dibuka untuk umum berbarengan dengan peresmian ICS, Selasa (18/9). Peresmian kompleks ICS ini pun ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Presiden ACT Ahyudin dan Bupati KLU, serta pemberian kunci shelter secara simbolis kepada pengungsi di ICS.
“ACT, bersama Anda, dengan ICS menyelamatkan kehidupan. Dengan AHS, kita menyempurnakan ikhtiar penyelamatan, menopang program membangun kehidupan. Indonesia Bersama Lombok, Dunia Bersama Lombok,” pungkas Ahyudin.
Agenda ini dilanjutkan dengan road show keliling masjid, shelter, pameran armada tempur ACT, sekolah darurat, humanity store dan warung wakaf dilakukan ACT bersama Ustadz Bachtiar Nasir, ustadz Fadlan Garamathan, ustadz Bobby Herybowo, dan bupati Lombok Utara Najmul Ahyar .
Dalam sambutannya, ustadz Bachtiar Nasir memuji hasil karya nyata ACT untuk masyarakat Lombok.
Bachtiar Nasir mengajak semua elemen pengusaha, komunitas dan masyarakat yang mampu ikut membantu Lombok bersama ACT.
Bupati Lombok Utara, dalam sambutannya mengapresiasi langkah nyata ACT dalam membantu masyarakat korban gempa.
"Kecepatan ACT dalam merespon bencana gempa Lombok ini luar biasa. Semoga bisa jadi teladan bagi lembaga lainnya dan pemerintah sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, ICS juga telah dibangun untuk korban bencana di Padang, Sumbar; korban longsor di Banjarnegara, Jateng; dan pengungsi Rohingya yang terdampar di Lhokseumawe, Aceh pada 2015. []
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon