Dengan seragam Banser, laki-laki tambun ini terlihat pongah. Suaranya lantang. Tangannya menunjuk-nunjuk. Laki-laki bernama Farid itu, melontarkan kalimat bernada tantangan dengan bahasa khasnya.
"FPI maju sini! Aku butuh FPI! FPI majuo! Islam tai!" kata Farid yang videonya viral itu.
Berselang tiga hari kemudian, tepatnya hari ini, Rabu (29/8/18) Farid Alfin membuat surat pernyataan. Anggota Banser Surabaya ini mengaku khilaf dan meminta maaf.
"Saya mohon maaf kepada seluruh umat Islam, pimpinan ormas FPI dan masyarakat atas perbuatan tidak menyenangkan yang telah saya lakukan dan saya berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut di atas." kata Farid dalam pernyataan tertulisnya.
Farid mengaku menyesal karena telah berteriak-teriak saat mengikuti aksi di Jalan Indrapura, Surabaya, Ahad (26/8/18).
"Menyatakan menyesal." katanya.
"Saya degan jaket almamater Banser berteriak di depan massa dengan kata-kata yang akhirnya menyinggung umat Islam serta masyarakat lainnya." lanjutnya.
Farid akui kesalahan. Ia menyadari bahwa ucapannya menimbulkan keresahan di amsyarakat.
Aksi #2019GantiPresiden di Surabaya
Gerakan #2019GantiPresiden di Surabaya ricuh. Seperti beredar dalam banyak video yang viral di media sosial, terlihat adanya persekusi terhadap pendukung #2019GantiPresiden yang sebagian besarnya terdiri dari kaum wanita. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon