Kabar pilu dilaporkan relawan secara langsung dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketika duka fisik dan psikis karena hilangnya hunian pekerjaan belum usai, kepiluan bertambah dengan adanya temuan ini di tengah pengungsian korban gempa berkekuatan 7,0 SR pada 5 dan 19 Agustus lalu.
"Fakta di lapangan memang terjadi pemurtadan terselubung. Bahkan secara
terang-terangan seperti di Dusun Pemangkukarya Desa Senaru Kecamatan
Bayan Kabupaten Lombok Utara anak-anak diajarkan puji-pujian Kristen
dengan dalih trauma healing." kata Aminullah kepada Tarbawia, langsung dari Lombok pada Sabtu (25/8/18) pagi.
Aminullah yang dua kali mengunjungi Bayan berupaya mengingatkan warga agar tidak terpengaruh upaya kristenisasi dengan memantapkan aqidah para warga yang memang beragama Islam.
Respons Masyarakat
Setelah diingatkan, Aminullah menceritakan bahwa masyarakat dan perangkat desa akan makin waspada dan selektif dalam menerima bantuan demi menjaga aqidah.
"Alhamdulillah mereka dengan tegas akan menolak kalau ada orang-orang dari Yayasan Kristen yang masuk atau dengan kata lain mereka akan selektif dalam menerima
bantuan." lanjut Aminullah menceritakan respons masyarakat.
Foto-foto yang dikirimkan Aminullah kepada Tarbawia berasal dari Kadus Pemangkuraya setelah melakukan pengecekan ke Kantor Desa.
Buku-buku tersebut diselipkan di tengah-tengah tumpukan bantuan logistik yang disalurkan melalui pihak kecamatan dan desa.
"Kadusnya ke kantor desa dan mengirimkan beberapa foto." pungkas Aminullah. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon