Dai nasional Kiyai Haji Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym menunjukkan kelasnya sebagai ulama dalam ILC Mendaulat UAS di TV One pada Selasa (7/8/18).
Aa dengan cerdas, singkat, dan kalem berhasil mendiamkan Politisi PDI Perjuangan yang teriak-teriak saat menyampaikan pendapatnya.
"Sssstt.. Eh eh, jangan teriak-teriak. Sing sopan. Kita ini ini ditonton oleh masyarakat." kata Aa Gym tenang.
Belum usai, Politisi PDI Perjuangan Kapitra Ampera terdengan akan menyela, suaranya mulai terdengar. Dengan gegas, Aa kembali mendiamkan Kapitra.
"Ssst... tenang." kata Aa, Kapitra terdiam seketika. Ekspresi wajahnya berubah.
Aa Gym mengajak seluruh nara sumber untuk menyampaikan opini secara kalem. Pasalnya, menurut dai berdarah Sunda ini, jutaan masyarakat menonton tayangan tersebut.
"Kita disakiskna oleh jutaan orang, harus bertanggung jawab memberikan contoh yang baik. Berbeda pendapat tidak harus teriak-teriak. Malu. Tenang." kata Aa, disambut gemuruh tepuk tangan penonton di studio.
Emosi, lanjut Aa, tidaklah menyelesaikan masalah dalam sebuah perbedaan pendapat. Berbeda pendapat, kata Aa, hanya bisa mendapatkan solusi jika diselesaikan dengan kejernikah berpikir.
"Kita berbeda pendapat dengan kejernihan berpikir. Jangan pakai emosi. Kasihan yang nonton, hanya menonton tontonan yang kurang bermutu, betul? Ayo kita dewasa." pungkas Aa, Kapitra menunduk seraya mengucapkan terima kasih.
Sebelumnya, Kapitra menyampaikan opini dengan nada tinggi. Tangannya menunjuk-nunjuk ke arah lawan bicara. Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, sebagaimana disampaikan Wasekjen PAN, ijtima' ulama menjual suara umat.
"Problematiknya di situ, bahwa ulama ini dipakai untuk menaikkan
elektabilitas seseorang dan menjual umat ini, seolah-olah bahwa umat
memilih." katanya berteriak. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon