Pelaksanaan ibadah Qurban di Jakarta yang dilakukan umat Islam setiap tahun sempat menjadi perbincangan sengit dan bermasalah pada era kepemimpinan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Ahok, saat memimpin, sempat membuat aturan yang dinilai mempersulit pelaksanaan ibadah Qurban dengan alasan darah yang tercecer.
Berbeda dengan era sebelumnya, Ibadah Qurban pada era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan relatif sepi dari perbincangan yang mengarah ke perdebatan. Bahkan Pemerintah Provinsi tidak hanya berqurban untuk masyarakat Jakarta tetapi mengirimkannya ke korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kemarin Pemprov DKI Jakarta menyerahkan 403 ekor sapi untuk disalurkan Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam Program Global Qurban menjelang Hari Raya Idul Adha." kata Anies melauli akun fesbuknya, Senin (20/8/18)
Dari 403 ekor sapi, 100 ekor sapi disalurkan untuk membantu masyarakat Lombok yang sedang tertimpa musibah gempa bumi dan 303 ekor sapi lainnya akan dipotong di Rumah Penyembelihan Hewan di Cakung, Jakarta Timur.
"Akan ditebar di 49 Dapur Qurban yang berada di 121 RW yang berkategori sangat miskin dan miskin di wilayah DKI Jakarta." lanjutnya menjelaskan.
Sebagai efisiensi, 100 ekor sapi yang diperuntukkan bagi masyarakat korban gempa langsung dibawa ke Lombok. Sapi berasal dari Pulau Sumbawa.
"Jauh lebih efisien daripada ke Jakarta dulu, meskipun itu diberikan atas nama warga Jakarta untuk masyarakat Lombok." terang Alumni Universitas Gajah Mada ini.
Anies berharap capaian tahun ini akan lebih baik pada masa-masa mendatang.
"Ini adalah awal baik yang Insya Allah bisa kita gerakkan lebih besar di tahun depan lebih luas jangkauannya dan mudah-mudahan donaturnya juga bisa lebih optimal." pungkas Mantan Menteri Pendidikan ini. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon