Ustadz Abdul Somad Lc MA mendapatkan pertanyaan dari jamaah saat mengisi Tabligh Akbar di Pondok Pesantren Tahfizh Qur'an Isy Karima, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa 928/8/18).
Jamaah mengaku bahwa dia sudah hijrah sejak bulan Ramadhan, namun masih merasa berat. Bahkan ia sering terbayang kenikmatan maksiat saat sedang menjalankan ibadah.
Berikut jawaban Ustadz Abdul Somad Lc MA:
Ini sudah janji setan; aku (setan) akan datangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dari kiri. Setan datang dari empat penjuru; depan, belakang, kanan, kiri. Makanya melontar jumrah 3 kali; ula, wustha, aqabah.
Orang yang hijrah jangan merasa bebas dari setan. Justru mereka (godaan setan) makin kuat, makin dahsyat. Setan akan terus mendatangi (menggoda) umat manusia selama ruh masih berada di dalam jasad.
Selama ruh masih ada di dalam badan, selama darah masih mengalir, selama jantung masih berdetak; setan akan tetap berbisik.
Setan tidak berbisik di telinga. Setan tidak berbisik di mata. Setan tidak berbisik di otak. Setan berbisik di dada.
Kadang-kadang setan tidak terlalu kuat bisikannya, teman di sebelah lebih kuat (bisikannya). Kalau setan, dibacakan ayat kursi (insya Allah) selesai. Tapi teman di sebalah ini, kita bacakan ayat kursi, dia lebih hafal lagi dari kita.
Harus terus waspada. Terus kontrol.
Hendaklah kita berjamaah (karena) setan menjauh dari orang yang berjamaah. Insya Allah dengan berjamaah kita terselamatkan.
Kawan-kawan yang hijrah, jangan sendirian. Buat komunitas. Yang baru hijrah, jangan sendirian (nanti) mudah digoda setan.
Serigala hanya akan menerkam kambing yang sendirian. Maka jangan memisahkan diri dari jamaah. Berjamaahlah.
Buatlah komunitas. Nanti dengan komunitas buat grup ngaji. Datang, perbaiki tajwid dan tahsin. Datang ikuti kajian. Insya Allah lebih menyelamatkan. Bisikan-bisikan (setan) perlahan-lahan akan hilang. Insya Allah. [Tarbawia]
Gabung ke Channel Telegram Tarbawia untuk dapatkan artikel/berita terbaru pilihan kami. Join ke Tarbawia
Advertisement
EmoticonEmoticon