Ustadz Abdul Somad Lc MA (ils) |
Ustadz Abdul Somad Lc MA menyatakan bahwa dirinya selalu menolak saat dipanggil Kiyai dalam berbagai forum pengajian atau tabligh akbar.
"Ceramah saya di tempat pemukiman Jawa di Riau; yang kami hormati Kiyai
Haji Abdul Somad, selalu saya tolak dengan mengatakan, saya tidak cukup
tiga syarat." kata Ustadz Abdul Somad saat berceramah di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Rabu (25/7/18).
Dalam tabligh akbar yang diadakan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat ini, Dai Nasional asal Pekanbaru Riau ini menyampaikan tiga alasan.
"Syarat Kiyai yang pertama, bisa baca Kitab Kuning. Yang kedua, punya pondok pesantren. Yang dua itu, insya Allah bisa diusahakan. Yang berat itu (syarat) ketiga, istrinya mesti dua." ujar Ustadz Somad, disambut tawa jamaah.
Panggilan Kehormatan
Kiyai, menurut Ustadz Abdul Somad, merupakan panggilan kehormatan. Di berbagai penjuru Nusantara, panggilan kehormatan ini memiliki ciri khasnya dan filosofinya masing-masing
"Di tempat kami disebut dengan Tuan Guru, di Bumi Minangkabau dipanggil Buya, di Jawa dikenal kiyai." tegas dai lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini.
Selain kepada sosok manusia, lanjut Ustadz Somad, Kiyai juga disematkan kepada benda bahkan ada hewan yang dijuluki Kiyai di wilayah Jawa Tengah.
"Sapi yang dimuliakan, sapi putih yang dihormati, disebut Kiyai Slamet." ungkap Ustadz Somad. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon