Ustadz Abdul Somad ceramah di Jasinga, Bogor (4/6/18) jamaah laki-laki dan perempuan terpisah (SSI) |
Ustadz Abdul Somad Lc MA didapuk sebagai penceramah dalam tabligh akbar di Lapangan Jasinga, Bogor, Jawa Barat pada Senin (4/6/18) malam.
Dalam tabligh akbar tersebut, ada satu fakta luar biasa yang mampu membungkam kelakuan oknum yang kerap nyinyir kepada dakwah dai asal Pekanbaru, Riau ini.
"Di sini acaranya islami, tidak ada campur aduk laki-laki dan perempuan. Laki-laki semua, perempuan semua (dipisahkan pagar besi tinggi)." kata Ustadz Somad, disambut gemuruh takbir dari ribuan umat Islam.
Dipisahkannya antara laki-laki dan perempuan dalam suatu majlis, kata dai lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini, merupakan penyebab turunnya rahmat dari Allah Ta'ala.
"Di sini aman. Pakai (penghalang) besi. Tidak macam-macam. Ini mengundang rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala." lanjutnya menjelaskan.
Sebaliknya, jika laki-laki dan perempuan berkumpul tanpa hijab dalam sebuah pertemuan, maka hal itu menjadi sebab terhalangnya rahmat dan taubat dari Allah Ta'ala.
"Kalau bercampur laki-laki dan perempuan, terjadi maksiat maka terangkat pintu rahmat dan pintu taubat." tegas lulusan Darul Hadits Maroko ini.
Nyinyir Berbeda dengan Masukan
Sebagaimana diketahui, ada ulah sekelompok oknum yang kerap menguliti kekeliruan para dai dengan tanpa niat memperbaiki. Mereka menyebutkan kekurangan-kekurangan dalam sebuah majlis dengan nada nyinyir, bukan memberikan masukan.
Salah satunya terjadi dalam beberapa tabligh akbar yang diisii oleh Ustadz Abdul Somad Lc MA. Saking banyaknya hadirin, panitai tidak bisa mengantisipasi hingga beberapa laki-laki berada di hadirin perempuan atau sebaliknya.
Nyinyiran kepada Ustadz Abdul Somad bukan hanya itu. Bahkan ada yang menyatakan, Ustadz Abdul Somad hanyalah seorang bermodal suara kencang lalu bisa melawak hingga diundang berceramah sampai ke luar Negeri.
Soal nyinyiran bercampurnya laki-laki dan perempuan dalam sebuah majlis, Ustadz Somad sendiri tidak mengetahui dan tidak bisa mengantisipasinya. Namun di Lapangan Jasinga Bogor, ketika panitian mengatur rapi sehingga jamaah laki-laki dan perempuan terpisah, nyinyiran sejenis itu otomatis terbungkam. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon