Pertemuan antara Prabowo Subianto, Amien Rais, dan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menjadi salah satu perbincangan menarik di tanah air.
Para tokoh bangsa ini bertemu di kediaman Habib Rizieq di Makkah Al-Mukarramah pada Sabtu (2/6/18).
Berdasarkan informasi yang diterima Tarbawia dari politisi PAN Drajad Wibowo, pertemuan sengaja dilakukan di kediaman Habib Rizieq yang jarak tempuhnya hanya 15 menit dari Masjidil Haram dengan menggunakan mobil.
Selain itu, pemilihan kediaman Habib Rizieq juga dilatarbelakangi keinginan Prabowo Subianto menemui Habib yang terzhalimi sehingga tidak bisa pulang ke Indonesia.
"Mas Prabowo memang berniat menengok Habib Rizieq yang terzhalimi sampai tidak bisa pulang ke Tanah Air." kata Drajad.
Niat Prabowo ini diamini oleh Mantan Ketua MPR, Amien Rais, yang disebut Drajat kerap mengunjungi kawan-kawannya.
"Pak Amien sepakat karena beliau memang terbiasa menengok teman, tanpa memandang status dan posisi. Pegawai pun sering beliau tengok." lanjut Drajad.
Pertemuan Habib dengan rombongan tokoh Nasional ini berlangsung selama dua jam dan diakhiri dengan shalat Ashar berjamaah. Habib didapuk sebagai imam shalat.
"Pertemuan ditutup dengan shalat Ashar berjamaah. Habib Rizieq sebagai tuan rumah yang menjadi imam." terangnya.
Pertemuan Rahasia
Selain pertemuan dengan rombongan besar, Drajat juga mengungkap adanya pertemuan tertutup antara Prabowo Subianto, Amien Rais, dan Habib Rizieq Syihab.
"Banyak masalah bangsa yang dibahas." terang Drajad mengungkap pertemuan tertutup yang berlangsung selama satu jam itu.
Kesepakatan Kebangsaan
Dalam pertemuan yang disambut positif oleh umat Islam di Tanah Air ini, para tokoh bersepakat untuk senantiasa menjaga hubungan baik dengan semua pihak.
"Umat Islam dan anak bangsa Indonesia yang peduli terhadap situasi negara ini perlu lebih intensif bersilaturahim. Perlu merapatkan barisan." tegas Drajad.
Hal ini diperlukan, salah satunya, dalam rangka menyambut gelaran Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden pada tahun 2019 mendatang.
"Sangat menentukan masa depan Indonesia." tutup Drajad.
Drajat juga menegaskan adanya poin-poin pertemuan yang belum saatnya dibuka kepada umat Islam dan masyarakat Indonesia. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon