Bagi Sembako di Monas (ilustrasi-republika) |
Ketua Panitia acara Forum Untukmu Indonesia yang membagi sembako di Monas Jakarta pada Sabtu (28/4/18) Dave Santosa dinilai menyampaikan pernyataan mengejutkan terkait tragedi kematian dua orang anak.
Dave menyatakan, semua media melakukan kesalahan saat memberitakan kematian Rizki dan Mahesa. Ia meragukan fakta di lapangan, padahal jurnalis meliput langsung dan bertanya kepada nara sumber yang menjadi korban juga penerima sembako lainnya.
"Jadi selama ini sudah salah, semua media sudah salah. Ibu Kokom dan anaknya almarhum Rizki, tidak mengantre di sembako." kata Dave seperti dilansir Republika, Selasa (8/5/18).
Dave menyatakan demikian karena Rizki meninggal saat akan mengantre makanan, bukan ketika mengantre di lokasi pembagian sembako.
Faktanya, berdasarkan penelusuran fakta di lapangan oleh banyak jurnalis dari banyak media, Komariyah alias Kokom dan anaknya (almarhum) Rizki memang mengikuti antrean bagi-bagi sembako di Monas Jakarta oleh Forum Untukmu Indonesia.
Wartawan juga mewawancari peserta lain yang mengeluhkan soal amburadulnya manajemen panitia sehingga banyak kekurangbaikan hingga menewaskan dua orang anak.
Selain itu, berdasarkan keterangan resmi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Forum Untukmu Indonesia juga tidak melakukan koordinasi terkait pembagian sembako.
Hasilnya, 70 ton sampah menggunung dan kemacetan massif terjadi di DKI Jakarta pada Sabtu (28/4/18).
Pencabutan Laporan
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Komariyah melaporkan Forum Untukmu Indonesia menyusul kematian anaknya, Rizki Saputra, dalam pembagian sembako di Monas Sabtu (28/4/18) dua pekan lalu.
Namun, Komariyah mencabut laporan tersebut pada Sabtu (5/5/18) setelah dirinya berganti pengacara. Meski demikian, Wakapolri menyatakan akan terus mengusut kasus pembagian sembako yang disebut oleh sebagian media dengan 'Sembako Maut' tersebut. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon